Blog

API Management: Solusi Membangun Integrasi Aplikasi yang Efisien 07 October 2023 Blog

API Management: Solusi Membangun Integrasi Aplikasi yang Efisien

Integrasi aplikasi yang efisien mendukung aliran data dan informasi yang lancar di berbagai sistem, meningkatkan efisiensi operasional dan pengalaman pengguna yang lebih baik. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk mengelola integrasi dengan baik. Salah satu metode yang efektif adalah memanfaatkan API Management tools. API Management adalah kerangka kerja yang menyediakan alat dan layanan untuk mengelola, melindungi, dan mengoptimalkan penggunaan API dalam lingkungan bisnis. Dengan API Management yang tepat, perusahaan dapat membangun dan mengelola integrasi aplikasi yang efisien, memungkinkan aliran kerja yang lebih mulus, kolaborasi yang lebih baik antara aplikasi, dan respons yang lebih cepat terhadap perubahan dalam lingkungan bisnis. Ini berperan penting dalam meningkatkan efisiensi dan daya saing perusahaan di era digital yang semakin terhubung.

Artikel ini akan membahas pengertian, komponen, dan berbagai informasi terkait API management.

Apa itu API Management?

API management adalah proses merancang, menerbitkan, mendokumentasikan, dan menganalisa API (Application Programming Interface) dalam lingkungan yang aman. Kebutuhan API management mungkin berbeda pada setiap perusahaan, namun fungsi dasarnya adalah menjamin keamanan dan kelancaran proses monitoring. Dengan memanfaatkan API management, perusahaan dapat menjamin bahwa public atau internal API yang mereka buat aman untuk digunakan. Hal ini terutama penting dalam lingkungan bisnis yang semakin terhubung di mana integrasi dan konektivitas yang baik menjadi kunci keberhasilan.

Apa Perbedaan Antara API Dan API Management?

API adalah alat yang digunakan oleh pengembang software untuk membuat aplikasi berkomunikasi dan merupakan perangkat teknis. Sementara itu, API management adalah alat yang digunakan oleh organisasi untuk mengelola portofolio API mereka, melindungi mereka dari ancaman, menganalisis penggunaan, dan memastikan ketersediaan serta performa yang baik. Meskipun API dan API management dapat digunakan secara bergantian, sebenarnya API mengacu pada server proxy individual, sedangkan API management mengacu pada solusi keseluruhan pengelolaan API dalam produksi yang mencakup serangkaian API yang bertindak dalam sebuah cluster, sebuah sistem administratif.

Apa Saja Komponen API Management?

API management terdiri dari beberapa komponen yang bekerja sama untuk mengelola API dengan baik. Semua komponen ini bekerja bersama untuk mengelola API secara efisien, memberikan pengalaman pengguna yang baik, dan melindungi API dari ancaman keamanan. Berikut adalah beberapa komponen dari API management, yaitu:

API Design

API design memberi user – dari developer hingga partner – kemampuan untuk merancang, menerbitkan, menerapkan API serta merekam dokumentasi, kebijakan keamanan, batas penggunaan, dan informasi relevan lainnya.

API Gateway

Solusi manajemen API pada umumnya juga berfungsi sebagai API gateway, yang bertindak sebagai gatekeeper untuk semua API dengan menegakkan kebijakan dan permintaan keamanan API yang relevan, serta menjamin keamanan.

API Store

API Store memungkinkan user untuk menyimpan API di lokasi dimana mereka dapat memperlihatkannya kepada pihak internal atau eksternal. API “store” ini  berfungsi sebagai tempat untuk API, di mana user dapat berlangganan API, mendapatkan dukungan dari user lain dan masih banyak lagi.

API Analytics

Fungsi API analytics memungkinkan user untuk memonitor penggunaan API, load, transaction logs, data historis, dan metrik lain yang menginformasikan status serta keberhasilan API yang tersedia.

Apa Saja Manfaat API Management Bagi Perusahaan?

Manajemen API adalah komponen penting untuk aplikasi apa pun yang terintegrasi dengan API. Penting bagi setiap bisnis untuk memastikan bahwa API-nya berfungsi dengan baik, aman, dan berfungsi. Manajemen API telah menjadi alat penting bagi banyak bisnis. Namun, sebelum menerapkannya, penting untuk memahami manfaatnya. Berikut adalah beberapa keuntungan dari API management untuk perusahaan, diantaranya:

Skalabilitas

Ketika program API diadopsi dan berjalan dengan lancar, kinerja dapat menurun karena sistem backend kesulitan memenuhi permintaan. Solusi manajemen API dapat mengatasi beberapa masalah ini dengan menyediakan edge caching untuk data yang tidak terlalu sering berubah. Hal ini juga menempatkan batasan lalu lintas baik pada developer  individu atau developer yang dikelompokkan berdasarkan jenis.

Keamanan

Pengembang dan arsitek sistem adalah pihak pertama yang perlu memprioritaskan keamanan API dengan berupaya mengidentifikasi data apa pun dalam sistem yang bersifat pribadi atau sensitif terhadap keamanan. Kontrol yang ketat harus diterapkan untuk memastikan hanya personel yang disetujui yang memiliki akses ke data tersebut kapan saja, namun hal tersebut harus dikombinasikan dengan proses yang memudahkan pengembang untuk meminta dan mendapatkan akses ke data yang mereka perlukan untuk menyelesaikan pekerjaan yang ditugaskan. Autentikasi API biasanya dilakukan dengan API keys yang merupakan cara cepat dan andal untuk memastikan identitas. Namun, API keys hanyalah satu langkah dalam keseluruhan rencana keamanan API.

Pendukung

Platform manajemen API yang baik dapat membantu memberikan pengalaman positif bagi developer melalui berbagai cara, termasuk dokumentasi interaktif, dokumentasi statis bawaan, pendaftaran kunci layanan mandiri, dan pelaporan khusus. Pengalaman developer mencakup seluruh siklus hidup pengembangan menggunakan API Anda. Proses ini dimulai dengan dokumentasi yang solid dan penemuan layanan, meluas ke proses pendaftaran dan orientasi, dan berakhir ketika pengembang tidak lagi menggunakan API. Alat-alat ini harus diterapkan bersamaan dengan proses yang baik agar berhasil.

Memberdayakan Individu untuk Mengambil Kendali

API memberikan kemampuan kepada individu untuk mengatur data mereka secara online. Melalui API, data dan konten yang dihasilkan secara online menjadi lebih mudah diakses sehingga pengguna perlu mengetahui siapa saja yang memiliki akses ke data dan konten tersebut. Dengan menggunakan layanan daring yang menyediakan API, pengguna memiliki kendali atas data mereka dan dapat mengunduh serta mengambil informasi berharga yang mereka miliki.

PhinCon adalah bagian dari Phintraco Group dan merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang IT consulting and services menyediakan solusi API management TIBCO yang dapat memberikan alat dan kontrol yang diperlukan untuk mengintegrasikan aplikasi dengan efisien, mengamankan mereka, dan memaksimalkan manfaat dari integrasi aplikasi di seluruh organisasi. Solusi API management TIBCO dari PhinCon memberdayakan pengguna untuk memaksimalkan nilai bisnis produk API mereka melalui solusi end-to-end yang menyediakan siklus hidup penuh manajemen API serta kemampuan untuk penemuan, implementasi, dan analisis API yang mempercepat realisasi nilai bisnis di seluruh ekosistem digital Anda.

Jika Anda memerlukan informasi lebih detail terkait solusi API management, hubungi marketing@phintraco.com.

Editor: Cardila Ladini

Continue Reading  
Pendekatan Event-Driven Enterprise untuk Perusahaan Modern 25 November 2022 Blog

Pendekatan Event-Driven Enterprise untuk Perusahaan Modern

Saat ini, event-driven enterprise adalah impian dari sebagian besar pemimpin bisnis yang memiliki misi untuk membuat sistem informasi lebih responsif, real-time, dan scalable. Tetapi tidak sedikit juga pemimpin yang memiliki berbagai pertanyaan mengenai cara memulai, mengatasi tantangan, dan menerapkan infrastruktur event streaming dalam bisnis. Maka dari itu, berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menjadi event-driven enterprise.

Stagnasi Dari Infrastruktur Teknologi yang Usang

Kebanyakan perusahaan menggunakan teknologi yang sama selama bertahun-tahun di ekosistem beragam seperti data center on-premise, perkantoran, lantai khusus manufaktur, dan bahkan toko ritel. Kurangnya kompatibilitas dan konektivitas pada infrastruktur teknologi yang usang ini mengakibatkan interaksi sistem serta aplikasi perusahaan berjalan dengan sangat padat. Keterbatasan tersebut menyebabkan stagnasi pada dua aspek yang mempengaruhi inovasi dan daya cepat tanggap di seluruh kegiatan bisnis. Dua aspek itu diantaranya:

Sistem Kaku dan Interaksi yang Kompleks

Kurangnya kompatibilitas akan mempersulit perusahaan menambahkan aplikasi dan sistem baru ke infrastruktur bisnis. Alhasil, memodifikasi proses dan skala sistem membutuhkan waktu yang panjang supaya mampu memenuhi perubahan kebutuhan bisnis secara terus menerus.

Ketidakakuratan Data dan Respon Lambat

Informasi tentang momen bisnis penting seperti penurunan transaksi, kenaikan kunjungan situs, dan penambahan daftar belanja pelanggan baru bisa diketahui hanya ketika seseorang meminta aksesnya.

Padahal, informasi itu dibutuhkan perusahaan dalam menanggapi perubahan tren pasar dan preferensi konsumen.

Mencoba mempercepat waktu distribusi informasi ke lebih banyak sistem biasanya menghasilkan tantangan skalabilitas yang tidak mampu ditampung pada sistem penyimpanan data perusahaan.

Langkah-Langkah untuk Menjadi Event-Driven Enterprise

Aktifkan Event Streaming Pada Sistem yang Sudah Ada

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mengaktifkan teknologi event streaming ke aplikasi dan sistem apapun untuk memproses dan menganalisa informasi.

Tahapan ini bertujuan untuk memperoleh data streaming diantara sistem lama dengan microservices, analytics, dan SaaS.

Pengaktifan event streaming memungkinkan perusahaan mengakses informasi konsumen secara real-time, pelayanan konsumen lebih responsif, pengidentifikasiaan masalah operasional, dan pengambilan keputusan paling tepat.

Modernisasi Platform untuk Mendukung Event-Driven Enterprise

Modernisasi platform yang digunakan sehingga perusahaan dapat memanfaatkan infrastruktur cloud untuk membangun microservice lebih fleksibel.

Integrasikan dengan aplikasi SaaS yang sekiranya tidak perlu dikelola sendiri dan gunakan platform cloud yang mendukung machine learning, analytic, dan fungsi lainnya.

Menginformasikan Stakeholder Internal dan Eksternal Terkait Event-Driven Enterprise

Lakukan komunikasi dengan mitra, pemasok, dan konsumen untuk menjelaskan arsitektur perusahaan yang sudah event-driven serta manfaatnya.

Contoh manfaat dari infrastruktur event-driven yaitu:

  • Produsen manufaktur berinteraksi secara real-time dengan pemasok agar mempertahankan informasi rantai pasokan yang lebih akurat dan terkini
  • Perusahaan barang kemasan yang segera mengirimkan katalog produk terbaru ke distributor mereka saat terdapat perubahan

PhinCon, salah satu anak perusahaan Phintraco Group mendukung adanya inisiasi event-driven enterprise sebagai upaya mengoptimasi bisnis secara real-time. Dukungan tersebut diwujudkan dalam solusi event streaming yang kami tawarkan. Solusi event streaming dari PhinCon mampu mengelola aliran informasi yang masif secara efisien di cloud, lokal, dan bahkan IoT.

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi kami melalui email marketing@phintraco.com.

 

Referensi:

https://solace.com/blog/becoming-an-event-driven-enterprise/

 

Baca juga: Pengertian dan Manfaat Real-time Analytics bagi Perusahaan

 

Related article: Benefits of Microservices to Drive Innovation in the Digital Era

Continue Reading  
3 Jenis CRM yang Tepat untuk Kebutuhan Bisnis Anda 02 September 2022 Blog

3 Jenis CRM yang Tepat untuk Kebutuhan Bisnis Anda

Memiliki banyak pelanggan tentunya menjadi impian semua orang di dalam dunia bisnis. Hubungan yang baik dengan pelanggan akan membawa keuntungan bagi para pebisnis. Umumnya, hubungan yang terbangun menggiring pelanggan biasa menjadi pelanggan yang loyal. Di mana, pelanggan yang loyal tersebut akan terus menggunakan produk atau layanan bisnis Anda. Industri bisnis di zaman sekarang terus menghadapi persaingan secara global. Persaingan pun berasal dari banyak faktor, seperti pada kecenderungan teknologi yang digunakan. Tak dapat dipungkiri bahwa teknologi memang memberi pengaruh besar terhadap kinerja sebuah bisnis.

Dalam operasional bisnis, sering kali timbul masalah yang tak terduga apalagi banyaknya tuntutan dari pelanggan terkadang membuat bisnis kewalahan. Namun, setiap permasalahan dapat diselesaikan dengan mudah jika terdapat peran teknologi di dalamnya. Oleh karena itu sistem yang secara khusus menangani masalah yang berurusan dengan pelanggan semakin populer dan bahkan banyak digunakan oleh pelaku bisnis. Salah satunya adalah CRM (Customer Relationship Management), sistem yang punya segudang manfaat bagi perusahaan atau pelaku bisnis di jaman sekarang. Apa itu sistem CRM? Kenali lebih dalam dengan membaca artikel kali ini.

CRM: Manajemen Pelanggan

Melihat adanya permasalahan yang terjadi di dunia bisnis yang berkaitan dengan pelanggan, sistem CRM hadir untuk membantu para pelaku bisnis. Sederhananya, CRM atau Customer Relationship Management merupakan sistem yang dibuat untuk melakukan berbagai strategi seperti penawaran, penjualan, perencanaan, dan penjadwalan berbagai aktivitas bisnis dengan pelanggan. Sistem CRM mengambil peran aktif bagi sebuah bisnis agar dapat menjalin hubungan baik dengan pelanggan. Selain itu, CRM memungkinkan bisnis membangun hubungan yang lebih dekat dengan pelanggan secara profesional. Sistem ini bermanfaat untuk mendapatkan pemahaman lebih mengenai pelanggan, memasarkan produk dengan cara yang lebih efisien, dan tetap berhubungan dengan para stakeholder yang terdapat di dalam rantai bisnis.

Jenis-jenis CRM untuk Bisnis Anda

Jenis-jenis CRM sangat penting Anda ketahui agar Anda bisa menentukan CRM yang tepat bagi bisnis Anda. Berikut ini jenis-jenis CRM yang perlu Anda ketahui yang bisa diaplikasi kedalam bisnis Anda agar bisa lebih berkembang. Apa saja jenis-jenis CRM tersebut? Simak ulasannya dibawah ini!

  1. Operational CRM

Sistem operational CRM merupakan CRM yang memungkinkan Anda untuk mengelola bisnis dengan lebih baik berdasarkan data pelanggan yang Anda kumpulkan. Jenis CRM ini biasanya menyediakan fitur otomatisasi seperti pada pemasaran, penjualan, dan layanan. Operational CRM mengambil alih tugas-tugas administrasi yang berkaitan dengan pemasaran dan penjualan yang selama ini dikerjakan oleh manusia. Yang berarti, operational CRM ini mengotomatiskan proses yang terkait dengan mengidentifikasi prospek, mengawasi interaksi customer, memperkirakan penjualan, menyusun, dan mengevaluasi kampanye pemasaran, dan lainnya. Dengan demikian, tim sales dapat menghabiskan lebih banyak waktu untuk membangun hubungan yang lebih dekat dan baik dengan pelanggan. Sementara pada bidang marketing, tim dapat menyusun strategi untuk menargetkan audiens potensial.

  1. Analytical CRM

Analytical CRM merupakan jenis CRM yang memungkinkan Anda memperoleh wawasan yang lebih baik tentang pelanggan Anda. Selain itu, memungkinkan interaksi pelanggan dengan bisnis Anda melalui visualisasi data yang komprehensif dan mudah dipahami. Analytical CRM mengumpulkan informasi pelanggan dari berbagai sumber untuk menampilkan pola yang tidak terlihat. Ini membantu bisnis Anda mengidentifikasi, memahami, dan memanfaatkan tren dan juga perilaku pelanggan. Wawasan yang dikumpulkan dapat digunakan untuk menghasilkan dan mengonversi lebih banyak prospek, menyusun kampanye pemasaran yang lebih baik, dan meningkatkan layanan pelanggan. Ini juga dapat membantu bisnis dengan analisis saluran, perkiraan penjualan, penganggaran, dan tugas pelaporan.

  1. Collaborative CRM

Setiap perusahaan memiliki pembagian departemen yang berbeda-beda. Tak sedikit perusahaan yang menempatkan tim sales, marketing, dan customer support di departemen yang berbeda yang membuat tidak terhubung satu sama lain. Disinilah sistem collaborative CRM dibutuhkan. Fokus utama dari CRM jenis ini adalah memecah data silo sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan tiap-tiap departemen dalam satu sistem. Selain itu, collaborative CRM memastikan semua tim memiliki akses ke data terbaru pelanggan yang sama untuk berbagi informasi di seluruh perusahaan secara real-time, terlepas dari departemen mana mereka bekerja.

Secara umum kebutuhan setiap bisnis memang berbeda-beda, tetapi kebutuhan akan adanya sistem CRM menjadi semakin penting. Namun setelah membaca ulasan diatas, Anda dapat mengetahui jenis-jenis CRM yang dapat Anda gunakan kedalam bisnis Anda. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang IT consulting, PhinCon yang merupakan anak perusahaan Phintraco Group menyediakan solusi Customer Relationship Management (CRM) sebagai solusi manajemen pelanggan bisnis Anda. Dengan mengimplementasikan sistem CRM secara maksimal bersama PhinCon, akan memberikan Anda wawasan yang sangat berguna untuk bisnis Anda. Mulai dari layanan pelanggan, penjualan, pengembangan bisnis, perekrutan, pemasaran, atau lini bisnis lainnya. Ini menjadi cara yang lebih baik untuk mengelola interaksi dan hubungan internal maupun eksternal yang akan mendorong kesuksesan bisnis Anda.

 

Hubungi kami di marketing@phintraco.com untuk informasi lebih detail mengenai solusi Customer Relationship Management (CRM).

 

Referensi:

https://www.oracle.com/in/cx/what-is-crm/types-of-crm/

 

Baca Juga:

Memilih CRM yang Tepat untuk Kesuksesan Bisnis

 

Related Article:

Delivering a Consistent Customer Experience with a CRM Solution

Continue Reading