Blog

Tren Security 2019 yang Harus Diketahui oleh Organisasi Anda 10 January 2019 Blog

Tren Security 2019 yang Harus Diketahui oleh Organisasi Anda

Di tahun 2018, industri teknologi sudah hadir dengan berbagai macam teknologi baru, seperti blockchain, AI, dan neural networks. Teknologi ini tersebar ke setiap sektor, dari layanan publik hingga bisnis, dan menciptakan peluang baru untuk berinovasi. Namun keamanan yang dirancang untuk melindungi teknologi baru ini pun terbilang sedikit.

Seperti blockchain, telah menciptakan ribuan ide dan bisnis baru tetapi terdapat juga sejumlah peretasan dan serangan. Sama halnya dengan supply chain, yang telah melakukan peningkatan yang luar biasa dalam komunikasi dan presisi, namun tetap berpotensi diretas.

Untungnya, keamanan cyber terus melaju dengan kecepatan inovasi, dan di sana solusi baru muncul. Departemen dan profesional IT harus selalu mencari alat baru yang dapat membantu mereka. Dimana top cyber security IT akan mengikuti tren security ini pada 2019:

  1. Perlindungan predictive cyber mendapat dorongan dari AI

Analytics telah menjadi bagian penting dari sebagian besar organisasi infrastruktur teknologi. Kemajuan dalam analitik prediktif dan AI menunjukkan bahwa organisasi lebih mampu daripada sebelumnya dalam mendiagnosis dan memahami keamanan mereka secara real-time.

Kemampuan penyedia jasa keuangan, bank, dan bisnis lainnya, dalam memahami pola dan tren yang menimbulkan indikasi penipuan menjadi sangatlah penting. Lebih penting lagi, kemampuan memiliki informasi ini dilakukan secara real-time.

  1. Self-evaluating applications akan terus berkembang

Selain mendeteksi ancaman eksternal, AI dan machine learning akan terus memainkan peran yang penting dalam membantu aplikasi untuk melindungi diri mereka sendiri.

Terkait dengan hal itu, salah satu gerakan baru terbesar di tahun 2019 adalah runtime application self-protection (RASP), yang akan dapat mendeteksi masalah tanpa campur tangan manusia (human intervention).

RASP menyediakan lapisan keamanan tambahan saat mereka mendeteksi, mendiagnosis, dan mempertahankan diri dari serangan yang terjadi pada tingkat aplikasi, seperti SQL injections. Berdasarkan laporan dari Gartner pun menyebutkan bahwa hampir 40 persen bisnis dari enterprise-level akan menggunakan RASP sampai batas tertentu pada tahun 2020.

  1. Revolusi otentikasi

Kata sandi (passwords) berguna untuk keperluan verifikasi dan identifikasi, namun kata sandi juga merupakan alat yang buruk untuk menjamin keamanan data. Dimana baru-baru ini verifikasi biometrik, 2-factor authentication, dan metode lainnya mulai mengganti posisi kata sandi tersebut.

Pertama adalah, Identity-as-a-service (IDaaS) menjadi semakin populer dan menghilangkan kebutuhan akan kata sandi. Fast Identity Online (FIDO), menggunakan pengakuan biometrik atau vokal yang menghadirkan alternatif kata sandi yang lebih aman.

Bahkan teknologi seperti blockchain menawarkan peningkatan yang signifikan dalam memverifikasi dan mengotentikasi pengguna, berkat protokol yang kuat dan transparan yang menghilangkan kebutuhan akan kata sandi yang tidak aman.

  1. Perspektif berubah pada data security governance

Di tahun ini sudah terlihat beberapa pelanggaran high-profile security dan bahkan perusahaan seperti Facebook tidak selamat dari serangan besar-besaran yang memengaruhi 50 juta data penggunanya.

Ketika masalah ini muncul, perusahaan tentunya akan terus mengevaluasi kembali tata kelola keamanan data mereka (data security governance) untuk menemukan cara yang lebih baik untuk beradaptasi.

Area seperti big data governance dan cloud governance akan menjadi masalah yang lebih besar karena organisasi terus merangkul bidang-bidang baru ini. Saat pemahaman kita tentang teknologi ini berkembang, data security governance akan ikut berkembang untuk mengikuti paradigma yang berubah.

  1. BYOD akan terus memperluas dan menambah tantangan keamanan

BYOD (bring your own device) adalah salah satu tren paling populer dalam bisnis IT, karena mengurangi biaya perusahaan, membuat kerja jarak jauh menjadi lebih mudah, dan telah terbukti meningkatkan produktivitas ketika digunakan dengan benar.

Di tahun 2019 kita akan melihat bagaimana kebutuhan akan cara yang lebih aman untuk menerapkan kebijakan BYOD. Apakah itu melalui sistem verifikasi yang mengunci data sensitif atau hanya melalui jaringan yang lebih cerdas dan lebih aman.

Continue Reading