Blog

3 Tantangan Keamanan Identitas Ketika WFH

04 February 2022 Admin Marketing Blog

Hingga tahun 2022, keadaan pandemi COVID-19 yang tak kunjung mereda mengharuskan perusahaan untuk bisa beradaptasi dengan sistem kerja yang tidak sepenuhnya dilakukan dari kantor. Kebijakan work-from-home pun akhirnya mau tidak mau harus diterapkan sebagai kebiasaan baru. Sistem IT perusahaan yang menyimpan banyak data dan identitas kemudian harus ditransformasikan menjadi lebih canggih dan sanggup untuk memberikan keamanan maksimal selama WFH diterapkan.

3 Tantangan Keamanan Identitas Ketika WFH

Penyimpanan data dan identitas memiliki sistem keamanan yang sebelumnya hanya dibuat untuk karyawan yang bekerja dari kantor. Data tersebut hanya bisa diakses dari pusat data perusahaan yang terstruktur. Namun, adanya perubahan dalam cara karyawan bekerja telah membuat pengelolaan akses pengguna menjadi lebih sulit. Hal tersebut juga mempengaruhi keamanan dan compliance perusahaan. Berikut ini 3 tantangan untuk keamanan identitas selama karyawan melakukan sistem WFH.

1.      Jenis pengguna yang beragam

Seiring berkembangnya zaman, mitra bisnis, hingga pelanggan memiliki akses yang semakin luas ke sistem perusahaan. Perusahaan harus menerapkan standar tata kelola identitas untuk para pengguna yang beragam dan harus lebih dibatasi daripada standar akses untuk karyawan. Menjaga keamanan identitas harus lebih ditingkatkan. Mitra bisnis dan karyawan terkadang hanya beberapa minggu atau bulan saja mengakses sistem perusahaan, hak akses istimewa mereka harus diperiksa dan dihapus secara berkala.

2.      Penerapan cloud computing

Menurut laporan pada tahun 2020, 92% beban kerja komputasi telah diambil alih oleh cloud computing. Hal ini karena berbagai kemudahaan dan manfaat yang ditawarkan cloud computing pada perusahaan. Perusahaan sering kali memiliki akses terbatas ke informasi identitas dan data dalam platform cloud dan aplikasi SaaS. Migrasi sistem penyimpanan bisnis ke cloud menjadi sebuah hal yang sulit dilakukan. Selain itu karena adanya sistem WFH, sebagian besar perusahaan memerlukan tampilan terpusat dari semua data identitas di seluruh layanan lokal dan cloud.

3.      Data yang tidak terorganisir

90% informasi digital terbentuk dari banyak data seperti dokumen, video, pesan email, unggahan blog, dan bentuk file lainnya. Namun, mayoritas solusi tata kelola identitas saat ini dibuat untuk menangani data terstruktur. Untuk mengatasi masalah ini, perusahaan harus dapat melacak sejumlah besar data tidak terorganisir, mengidentifikasi file dan folder mana yang menyertakan data sensitif, dan membatasi siapa yang memiliki akses ke data tersebut. Dengan begitu, keamanan identitas dapat lebih terjaga.

 

Itulah 3 tantangan keamanan identitas yang umumnya mengancam perusahaan ketika WFH. Pastikan perusahaan Anda sudah memiliki dasar keamanan identitas yang mumpuni agar sistem keamanan IT perusahaan dapat bekerja dengan maksimal. Selain itu, Anda bisa mengimplementasikan solusi Identity Governance and Administration (IGA) sebagai solusi keamanan identitas. Percayakan implementasi solusi ini kepada Aplikas Servis Pesona, salah satu anak perusahaan Phintraco Group yang menyediakan banyak solusi keamanan IT terpercaya.

 

Referensi:

https://www.sailpoint.com/identity-library/identity-governance-chapter-1-identity-moves-to-the-center-of-security/

 

Artikel terkait:

Mengurangi Pelanggaran Akses Terhadap Aplikasi dan Data dengan Identity Governance

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *