Blog

Waspada Love Scamming: Jaringan Penipuan Asmara yang Sedang Marak

04 November 2023 Wellium Blog

Masyarakat dari segala usia telah menganggap dunia maya sebagai tempat untuk menemukan teman baru hingga pasangan. Dengan kemajuan teknologi dan akses mudah ke internet, semakin banyak orang yang bergantung pada platform digital untuk mengembangkan hubungan interpersonal. Seseorang dapat bertemu orang-orang baru dengan minat yang sama, berbagi pengalaman, dan membangun hubungan dalam lingkungan kondusif. Namun, mencari romansa secara online dapat juga mendatangkan adanya ancaman love scamming.

Jutaan orang menggunakan dating apps ataupun situs media sosial untuk bertemu seseorang. Akan tetapi, alih-alih menemukan cinta, banyak yang malah bertemu penipu yang mencoba memperdaya mereka untuk mengirim uang.  Penipuan berkedok rasa cinta menjadi salah satu cybercrime yang merajalela belakangan ini. Pada bulan September lalu, sebanyak 153 warga negara asing (WNA) dari China terlibat dalam kasus love scamming dan telah ditahan di Batam, Kepri, serta Singkawang, Kalimantan Barat. Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang fenomena love scamming dan langkah preventif apa saja yang dapat diambil.

Apa Itu Love Scamming?

Love scamming dalam bahasa Indonesia, dapat diartikan sebagai penipuan romantis atau penipuan percintaan. Love scamming adalah suatu modus penipuan dimana penjahat menciptakan identitas palsu di dunia maya agar mendapatkan kasih sayang dan kepercayaan korban. Pelaku love scamming kemudian menggunakan hubungan yang sangat intim ini untuk memanipulasi dan mengeksploitasi korbannya demi keuntungan pribadi. Penipu umumnya menciptakan profil palsu di dating apps atau menghubungi korban melalui situs media sosial populer seperti Twitter, Instagram, dan Whatsapp.

Bagaimana Love Scamming Dapat Terjadi?

Meskipun penipuan berkedok cinta mengambil banyak bentuk berbeda, penipu memiliki satu tujuan sama, yaitu memalsukan hubungan romantis atau persahabatan intim demi keuntungan finansial.

Pada esensinya, terjadinya love scamming dapat diringkas dalam langkah-langkah berikut:

  • Pelaku penipuan berhubungan bersama korban di bawah kedok romantis menggunakan identitas palsu
  • Pelaku membentuk hubungan personal yang dalam, seringkali memanfaatkan keinginan terdalam, insecurity, dan kelemahan korban
  • Setelah berhasil mendapatkan kepercayaan dan kedekatan korban, pelaku meminta uang atau barang berharga lainnya

Love scamming dimulai dengan penipu menggunakan identitas palsu berupa gambar dan karakter palsu dalam rangka menjebak korban pada ilusi hubungan romantis. Karena kebanyakan penipu menggunakan gambar palsu, mereka tidak dapat mengungkapkan identitas asli kepada korban tanpa ketahuan. Sebaliknya. para penjahat memperdaya korban, memberikan janji bahwa mereka akan bertemu di masa depan. Modus penipuan ini bisa berlangsung secara cepat, pelaku menemukan korban, mengeksploitasi, dan kemudian menghilang. Namun love scamming juga dapat berlangsung selama bertahun-tahun. Penipu akan terus-terusan memanipulasi korban tanpa tertangkap, mengeksploitasi mereka untuk memberikan uang dan aset lainnya di sepanjang interaksi disertai buaian kata-kata cinta.

Apa Ciri-Ciri Love Scamming?

Hubungan Dijalin Secara Online

Penipuan berkedok asmara dilakukan melalui aplikasi kencan, media sosial, dan aplikasi pengirim pesan instan. Platform digital ini menjadi sarana komunikasi utama antara pelaku dan korban selama menjalin hubungan emosional.  Penipu akan mengatakan bahwa mereka tidak bisa bertemu secara langsung dengan korban. Mereka mungkin mengklaim bahwa mereka sedang tinggal di luar negeri ataupun bekerja pada perusahaan internasional.

Hubungan Dimulai Dengan Cepat

Penipu akan berupaya mempercepat proses menjalin hubungan dengan korban. Mereka akan menunjukkan perasaan cinta atau ketertarikan besar dalam waktu singkat begitu memulai komunikasi. Pendekatan ini dilakukan agar korban merasa diinginkan dan dihargai sehingga lebih terbuka untuk memberikan informasi pribadi dan keuangan yang dapat dimanfaatkan

Langsung Meminta Uang

Setelah berhasil mendapatkan kepercayaan korban, penipu akan meminta bantuan untuk membayar biaya pengobatan, membeli tiket pesawat agar dapat bertemu, membayar visa, ataupun biaya permasalahan lainnya. Selain itu, korban mungkin juga ditawarkan bantuan memulai investasi bisnis tertentu. Penipu cenderung memberikan alasan mengharukan atau mendesak yang memanipulasi emosi korban

Mengajarkan Cara Membayar yang Rumit

Penipu akan memberitahukan korbannya bagaimana cara membayar. Semua penipu, tidak hanya pelaku love scamming, ingin mendapatkan uang dengan cepat dan mempersulit korban mendapatkannya kembali. Pelaku menjelaskan secara rinci bagaimana melakukan pembayaran dengan gift card, menggunakan aplikasi perbankan yang tidak terlalu populer, ataupun mentransfer melalui cryptocurrency

Bagaimana Cara Mencegah Love Scamming?

Bersikap Skeptis Terhadap Kontak Baru

Periksalah kontak baru sebelum menerima permintaan pertemanan atau merespon pesan tersebut. Periksa kembali apakah kontak memiliki detail pribadi  dan informasi yang dapat dilakukan verifikasi. Perlu diperhatikan bahwa penipu bisa dengan mudahnya menyamar menjadi siapa pun. Lakukan juga pencarian gambar pada foto profil kontak baru untuk melihat keberadaan foto di tempat lain. Jika ditemukan foto yang sama terlampir pada beberapa nama berbeda, kemungkinan besar pesan itu berasal dari seorang penipu.

Tidak Membagikan Detail Keuangan

Segera akhiri kontak jika seseorang yang belum terlalu dikenal meminta rincian keuangan tertentu. Meskipun tidak langsung memberikan nomor rekening, penipu bisa saja mendapatkan banyak informasi lain yang bisa digunakan untuk memanipulasi korban. Informasi keuangan lainnya dapat mencakup apakah seseorang sudah memiliki rumah hingga seberapa banyak uang di rekening tabungan.

Jangan Tertarik pada Sanjungan Berlebih

Penipu menggunakan pujian, perasaan kasian, dan menciptakan rasa mendesak untuk memulai transaksi keuangan. Jika terdapat kejanggalan tentang transaksi potensial, sangat disarankan dalam meluangkan waktu mengevaluasi situasi sebelum memutuskan mengirim uang kepada siapa pun. Berhati-hatilah terhadap siapa saja yang menyukai secara berlebihan, yang menyatakan cinta segera begitu percakapan dimulai.

Tidak Mengirim Uang Kepada Orang yang Belum Pernah Ditemui

Apapun situasinya, ketika seseorang meminta uang, sikap berhati-hati perlu ditingkatkan. Mengirimkan uang atau membelikan barang berharga pada orang yang belum pernah ditemui langsung sebelumnya merupakan tindakan kurang bijak. Hal tersebut dikarenakan terdapat potensi besar akan penipuan selama peminta tidak dapat dilakukan verifikasi yang jelas.

Demikian penjelasan mengenai pengertian, ciri-ciri, dan langkah-langkah preventif apa saja yang bisa dilakukan pada fenomena love scamming. Dengan meningkatkan cyber awareness pada diri sendiri dan orang terdekat agar terhindar dari berbagai bentuk penipuan dan manipulasi di ruang digital.

Editor: Cardila Ladini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *