Blog

Revolusi Industri 4.0: Menggali Peluang dan Tantangan di Era Digital!

31 December 2023 Adisty Fahrani Santoso Blog

Revolusi Industri 4.0 adalah sebuah konsep yang mengusung visi revolusi industri inovatif dengan mengintegrasikan teknologi canggih dalam dunia manufaktur melalui pemanfaatan Internet of Things (IoT). Fokus utamanya adalah menciptakan sistem manufaktur baru yang saling terhubung, memiliki kemampuan berkomunikasi, memanfaatkan informasi, dan melakukan analisis data untuk mendorong tindakan cerdas dalam konteks fisik.

Dalam era revolusi digital ini, pelaku bisnis dihadapkan pada peluang dan tantangan yang belum pernah terbayangkan sebelumnya. Untuk mendapatkan wawasan lebih lanjut mengenai Revolusi Industri 4.0, simak artikel di bawah ini!

Apakah yang Dimaksud Dengan Revolusi Industri 4.0?

Industri 4.0, juga dikenal sebagai era Revolusi Industri 4.0, adalah fase lanjutan dalam transformasi digital di sektor manufaktur. Transformasi ini dipicu oleh tren-tren disruptif seperti peningkatan data dan konektivitas, analisis, interaksi antara manusia dan mesin, dan perkembangan dalam robotika.

Meskipun teknologi memainkan peran penting, Industri 4.0 memerlukan lebih dari itu. Untuk berhasil menghadapi Revolusi Industri 4.0, perusahaan harus memastikan bahwa tenaga kerja mereka terampil dengan baik melalui peningkatan keterampilan, serta merekrut sumber daya manusia baru jika diperlukan. 

Kapan Era Industri 4.0 Dimulai?

Awal dari era Industri 4.0 dapat diidentifikasi pada pertengahan hingga akhir dekade 2010-an, meskipun tidak ada tanggal pasti yang dapat ditentukan. Sebagian besar pandangan ahli berpendapat bahwa Revolusi Industri 4.0 dimulai sekitar pertengahan dekade tersebut, dan tahun 2011 sering dianggap sebagai poin awalnya.

Sejak saat itu, evolusi tren dan teknologi terkait Industri 4.0 terus berlanjut, memainkan peran sentral dalam mengubah sektor manufaktur dan bisnis secara menyeluruh.

Ciri utama dari revolusi industri 4.0 adalah peningkatan otomatisasi, pemanfaatan smart machine, dan implementasi smart factories, di mana data yang terinformasi memegang peranan kunci dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas produksi di seluruh rantai nilai.

Revolusi Industri 4.0 Meliputi Apa Saja?

Revolusi Industri 4.0 ditandai dengan adanya konektivitas, analisis tingkat lanjut, otomatisasi, dan teknologi manufaktur canggih yang telah mengubah wajah bisnis global selama beberapa tahun terakhir. Perubahan revolusioner dalam sektor manufaktur ini dimulai pada pertengahan tahun 2010an dan memiliki potensi besar untuk mempengaruhi operasional serta masa depan produksi.

Berikut adalah beberapa teknologi yang termasuk revolusi industri 4.0, diantaranya: 

Internet of Things (IoT)

Internet of Things (IoT) memiliki peran sentral dalam smart factories. Mesin-mesin di area produksi dilengkapi dengan sensor beralamat IP, memungkinkan keterhubungan mesin dengan perangkat lain yang mendukung internet. Melalui mekanisasi dan konektivitas ini, data yang berharga dapat dikumpulkan, dianalisis, dan dipertukarkan dalam skala besar.

Cloud Computing

Cloud computing adalah dasar dari setiap strategi Industri 4.0. Implementasi penuh dari konsep manufaktur cerdas membutuhkan konektivitas dan integrasi yang menyeluruh dalam bidang teknik, rantai pasokan, produksi, penjualan, distribusi, dan layanan.

Selain itu, pengolahan data besar-besaran yang umumnya disimpan dan dianalisis dapat dilakukan dengan lebih efisien dan cost-effective melalui layanan cloud. Cloud computing juga memiliki potensi untuk mengurangi biaya awal bagi produsen skala kecil dan menengah yang dapat menyesuaikan kebutuhan dan skala operasional mereka seiring dengan pertumbuhan bisnis.

AI and Machine Learning

AI dan machine learning memungkinkan perusahaan manufaktur untuk sepenuhnya memanfaatkan volume informasi yang dihasilkan, bukan hanya di pabrik, tetapi juga di seluruh unit bisnis mereka, serta dari mitra dan sumber pihak ketiga. Dengan bantuan AI dan ML, perusahaan dapat menghasilkan wawasan yang meningkatkan visibilitas, prediktabilitas, dan otomatisasi operasi dan proses bisnis mereka.

Penggunaan data yang dikumpulkan dari aset-aset ini dapat mendukung implementasi pemeliharaan prediktif berdasarkan algoritma pembelajaran mesin, yang pada akhirnya menghasilkan lebih banyak waktu aktif dan tingkat efisiensi yang lebih tinggi.

Edge Computing

Persyaratan operasi produksi real-time mengindikasikan bahwa beberapa analisis data perlu dilakukan di “edge” tempat data dihasilkan, dan bertujuan untuk meminimalkan waktu latensi antara pembuatan data dan respons yang dibutuhkan. Proses mengirim data ke cloud perusahaan dan mengembalikannya ke pabrik dapat memakan waktu lama dan tergantung pada keandalan jaringan.

Dengan menggunakan edge computing, analisis data dilakukan di tempat, mendekatkan data pada sumbernya dan sekaligus mengurangi risiko keamanan.

Cybersecurity

Penting untuk perusahaan manufaktur mempertimbangkan aspek keamanan siber dan sistem fisik siber, terutama dalam konteks konektivitas peralatan operasional di pabrik atau lapangan. Meskipun konektivitas OT (Operational Technology) memungkinkan proses manufaktur menjadi lebih efisien, hal ini juga membuka pintu masuk baru bagi potensi serangan jahat dan malware.

Dalam konteks transformasi digital menuju Industri 4.0, penting untuk mengadopsi pendekatan keamanan siber yang mencakup baik peralatan IT maupun OT.

Apa Saja Tantangan Revolusi Industri 4.0?

Revolution Industri 4.0 membawa berbagai tantangan yang perlu diatasi oleh perusahaan dan industri. Tantangan-tantangan ini mencerminkan kompleksitas dan transformasi mendalam yang terlibat dalam menerapkan prinsip-prinsip Industri 4.0 dalam kegiatan industri dan bisnis.

Solusi untuk tantangan ini membutuhkan pendekatan holistik dan kerjasama antara pihak-pihak yang terlibat. Berikut adalah beberapa tantangan yang dimaksud, diantaranya: 

Keamanan Data

Keamanan data menjadi tantangan bagi Revolusi Industri 4.0 karena adanya pergeseran besar-besaran ke arah konektivitas yang tinggi dan penggunaan teknologi berbasis cloud. Ada beragam ancaman keamanan siber yang terus muncul bagi banyak bisnis terkait dengan data pelanggan, sehingga hal ini menjadi fokus utama dalam teknologi berbasis cloud dan teknologi Industri 4.0.

SDM yang Terlatih

Para pemimpin di garis depan membutuhkan pelatihan agar dapat memanfaatkan teknologi baru. Mengadopsi teknologi terkini seperti Industri 4.0 tidak berarti bergantung sepenuhnya pada tim manajemen IT untuk merawat sistem. Sebaliknya, organisasi dapat meraih keuntungan dari pelatihan reguler bagi tenaga kerja dan mendapatkan bimbingan berkelanjutan dari penyedia layanan.

Dukungan Tim

Mendapatkan dukungan dari tim menjadi kunci utama saat mengadopsi teknologi terkini. Model teknologi baru ini mungkin sulit untuk diterima dan diadopsi, sehingga penting untuk menetapkan ekspektasi yang jelas, menyampaikan tujuan dan manfaat dari investasi ini, dan tetap transparan dengan tim selama proses implementasi.

Pemanfaatan Data

Salah satu hambatan Industri 4.0 lainnya adalah memaksimalkan pemanfaatan informasi dan data serta mengambil keputusan yang optimal. Proses ini memerlukan pelatihan, pemahaman mendalam, dan dokumentasi untuk mengenali pola penggunaan data dan untuk meningkatkan, mengubah, atau mengembangkan strategi bisnis.

Dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0, perusahaan dihadapkan pada sejumlah tantangan yang menuntut kreativitas dan adaptasi yang cepat. Bagaimana perusahaan dapat mengatasi tantangan ini menjadi fokus utama dalam menghadapi perubahan mendalam di sektor manufaktur dan bisnis.

Phintraco Group terdiri dari beberapa perusahaan Solusi ICT terkemuka yang berkomitmen untuk membantu perusahaan mengatasi berbagai tantangan Revolusi Industri 4.0. 

Apakah Anda mencari solusi yang tepat untuk menghadapi dinamika revolusi industri 4.0? Jangan ragu untuk menghubungi kami di marketing@phintraco.com!

Editor: Cardila Ladini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *