Event-Driven Architecture: Sistem Pengembangan yang Fleksibel

Era digital yang serba cepat menuntut bisnis untuk bisa beradaptasi dengan perubahan yang sangat dinamis. Hal ini berlaku khususnya dalam sistem informasi perusahaan. Sistem informasi yang sulit dimodifikasi dan kaku dapat menghambat inovasi dan pertumbuhan bisnis. Penggunaan perangkat lunak yang fleksibel dan responsif kini semakin dibutuhkan, salah satu solusinya adalah dengan menerapkan pendekatan event driven architecture (EDA).
EDA sendiri merupakan solusi yang populer untuk bisa mewujudkan sistem informasi yang dapat diskalakan, real time, dan mudah beradaptasi dengan perubahan. Proses bisnis dengan arsitektur sistem yang tradisional akan memakan waktu yang lama dan rawan terjadi kesalahan, sementara EDA dapat memastikan proses tersebut berjalan secara efisien. Artikel ini akan membahas EDA beserta aspek-aspek di dalamnya, mulai dari apa itu EDA, bagaimana cara kerjanya, perbedaannya dengan microservice, serta apa saja manfaatnya untuk perusahaan. Simak artikel berikut ini untuk mengetahui informasi selengkapnya!
Apa yang Dimaksud dengan Event-Driven Architecture?
Event driven architecture adalah arsitektur perangkat lunak yang mengoperasikan sistem berdasarkan peristiwa atau event yang terjadi. Pola desain software ini memungkinkan sistem di berbagai aplikasi terpisah untuk mendeteksi, mengelola, memproses, dan bereaksi pada sebuah event secara real time.
Event atau peristiwa dalam EDA merujuk pada perubahan peristiwa yang tercatat oleh aplikasi atau perangkat dan dibagikan dengan aplikasi atau perangkat lainnya. Perubahan peristiwa ini dapat meliputi perubahan status, tindakan pengguna, atau sinyal dari sistem lain. Komponen-komponen sistem ini berkomunikasi satu sama lain sekaligus berfungsi secara independen dan terdistribusi dalam EDA.
Sistem EDA menggunakan model asiknron yang berarti produsen event tidak perlu menunggu respons dari konsumen. Hal ini memungkinkan sistem untuk merespons peristiwa secara real time dan menangani lonjakan traffic dengan baik. Komunikasi antara komponen-komponen EDA ini umumnya dilakukan melalui message broker.
Bagaimana Cara Kerja Event-Driven Architecture?
Cara kerja dari EDA dapat dijabarkan dari komponen-komponen di dalamnya. Secara umum, EDA terdiri dari dua komponen utama, yaitu:
Event Producer/Publisher
Event producer adalah komponen yang menghasilkan event lalu mengirimkannya ke seluruh sistem. Producer dapat meliputi user interface, sensor, atau sistem lain yang bisa mendeteksi dan menghasilkan perubahan kondisi pada sistem.
Event Consumer/Subscriber
Consumer atau subscriber adalah komponen yang mengelola pemrosesan di dalam EDA itu sendiri. Komponen ini menyimak event channel dan akan bereaksi ketika ada event yang muncul, seperti pembaruan database atau logging informasi.
Kedua komponen tersebut saling bekerja sama ketika ada event yang masuk. Event producer akan mendeteksi dan mengirimkan event tersebut ke consumer melalui event channel yang kemudian akan memproses event tersebut secara asinkron.
Sistem yang asinkron ini membuat event producer tidak akan mengetahui consumer atau hasil dari event tersebut. Consumer perlu mengetahui kapan sebuah event terjadi. Kemudian, event processing platform akan menjalankan respons yang tepat dan mengirimkan aktivitas tersebut ke consumer yang dituju.
Event-Driven Architecture vs Microservices, Apa Perbedaannya?
EDA dan microservices merupakan pendekatan sistem yang sering digunakan bersama dan sering dikaitkan. Akan tetapi keduanya memiliki beberapa perbedaan yang mendasar.
Microservices sendiri merupakan sebuah pendekatan dalam pengembangan software di mana aplikasi dibangun dari kumpulan layanan kecil yang independen. Setiap layanan ini memiliki peran dan fungsi tertentu, serta dapat dikembangkan dan di-deploy secara terpisah.
Tidak seperti event driven architecture, microservices lebih berfokus pada pemecahan sebuah aplikasi menjadi layanan-layanan kecil yang independen. Sementara itu, EDA lebih berfokus kepada bagaimana layanan-layanan tersebut berkomunikasi satu sama lain melalui event.
Dalam lingkungan microservices, EDA dapat digunakan sebagai mekanisme komunikasi antar layanan. Hal ini agar setiap layanan dalam microservice dapat berinteraksi melalui event dibanding panggilan langsung satu sama lain.
Apa Saja Manfaat Event Driven Architecture bagi Perusahaan?
Implementasi arsitektur event driven memiliki berbagai manfaat signifikan untuk perusahaan, khususnya dalam proses pengembangan. Berikut ini adalah beberapa manfaatnya:
Fleksibilitas
Penerapan EDA memberikan fleksibilitas yang tinggi dalam pengembangan dan modifikasi sistem. Hal ini bisa terjadi karena komponen-komponennya yang terhubung secara longgar melalui event, sehingga penambahan atau perubahan pada fitur yang sudah ada dapat dilakukan tanpa mengganggu komponen lainnya.
Skalabilitas
Arsitektur event driven juga sangat cocok digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan skalabilitas yang tinggi. Proses asinkron dalam EDA membuat sistem dapat menangani lonjakan traffic dengan lebih baik. Hal ini juga dapat mencegah sistem overload dan memastikan kinerjanya tetap responsif.
Sistem Responsif
EDA dapat memungkinkan sistem untuk merespons event secara real time. Hal ini sangat penting untuk aplikasi yang membutuhkan respons cepat. Respons yang cepat ini dapat meningkatkan pengalaman pengguna dan memberikan keunggulan positif.
Mengurangi Ketergantungan Antar Layanan
Loose coupling atau keterikatan yang longgar antara layanan merupakan salah satu keunggulan utama dari EDA. Dalam arsitektur event driven, layanan tidak perlu mengetahui secara detail dan mengurangi ketergantungan. Selain itu, hal ini juga membuat sistem lebih mudah dipelihara dan dimodifikasi.
Meningkatkan Efisiensi Pengembangan
EDA dapat memfasilitasi pengembangan paralel dan mengurangi kompleksitas dalam integrasi. Tim pengembang dapat bekerja secara paralel pada layanan yang berbeda tanpa saling mengganggu. Hal ini tentu dapat meningkatkan efisiensi pengembangan secara signifikan.
Percayakan Implementasi Sistem Event Driven kepada PhinCon!
Implementasi event driven architecture memerlukan perencanaan yang matang dan teknologi yang mendukung. Anda dapat mempercayakan implementasi sistem berbasis event driven kepada PhinCon. PhinCon memiliki layanan event streaming yang mampu mengelola aliran data dalam jumlah besar dari sistem cloud, on-premises, hingga internet of things (IoT).
Hubungi email marketing@phintraco.com untuk informasi selengkapnya mengenai solusi penerapan EDA dari PhinCon!
Editor: Irnadia Fardila
Categories
Trending News



Leave a Reply