Blog

Fitur Utama Dari Application Performance Monitoring 28 February 2023 Blog

Fitur Utama Dari Application Performance Monitoring

Application performance monitoring membantu perusahaan meningkatkan pengalaman pengguna pada skala modern computing. Observability umumnya hanya digunakan pada aplikasi seluler, website, dan aplikasi bisnis. Namun di era digitalisasi ini, perusahaan juga memerlukan pemantauan menyeluruh pada layanan, proses, logs, serta end user dalam memastikan pengalaman optimal.

Fitur Application Performance Monitoring Dalam Menunjang Infrastruktur IT

Pengertian

Application performance monitoring (APM) adalah kumpulan tools serta proses yang dirancang untuk melacak kinerja aplikasi menggunakan pendekatan pemantauan dan telemetry data. APM memastikan ketersediaan sistem, kecepatan respon, dan meningkatkan pengalaman pengguna yang dibutuhkan baik itu oleh karyawan maupun pelanggan.

Bagaimana Cara APM Bekerja?

APM bekerja dengan mengamati bagaimana kinerja aplikasi dan apakah telah bekerja sebagaimana mestinya. Jika tidak, maka data akan dikumpulkan dari sumber terjadinya permasalahan. Data terkumpul kemudian dianalisis terkait pengaruhnya terhadap bisnis dan aspek yang perlu diperbaiki dalam menanggulangi masalah serupa di masa akan datang.

Kategori data yang dikumpulkan APM meliputi:

Metrics

Metrics adalah pengukuran kuantitatif yang menggambarkan kondisi dan performa aplikasi ataupun infrastruktur. Pengukuran ini memungkinkan perusahaan mengetahui seberapa responsif aplikasi serta mengidentifikasi anomali yang bisa menjadi masalah kedepannya.

Traces

Traces adalah data yang melacak prosedur berjalannya aplikasi. Traces merekam berapa lama waktu yang dibutuhkan setiap komponen aplikasi untuk memproses permintaan dan meneruskan hasilnya ke komponen berikutnya.

Logs

Logs adalah file yang mencatat peristiwa dan kesalahan yang terjadi di aplikasi. Sebagian besar logs menyertakan informasi kontekstual, seperti waktu dan titik dimana permasalahan terjadi.

Fitur Utama Dari Application Performance Monitoring

Automation

APM dengan fitur automation menemukan dan memantau beban kerja aplikasi dan komponen infrastruktur secara real-time di lingkungan IT yang dinamis. Automation atau otomatisasi tersebut mempermudah perusahaan terus memantau adanya potensi kegagalan sistem serta anomali pada kinerja aplikasi.

Application Architecture Insights

APM memberikan insight kepada perusahaan mengenai bagaimana perubahan application architecture mempengaruhi kinerja dan pengalaman pengguna. Hal ini mempermudah kolaborasi pengembangan infrastruktur lebih baik di semua channel yang diakses oleh pengguna.

Artificial intelligence

APM memiliki artificial intelligence yang terus mengamati, mempelajari, dan beradaptasi dalam mendeteksi masalah dari aplikasi. Bantuan dari AI mempermudah tim IT mendapatkan solusi tepat atas permasalahan kompleks pada waktu singkat.

One Agent

Fitur One Agent menyederhanakan proses pemantauan. Perusahaan hanya memerlukan satu agen untuk memantau semua metrics relevan dari aplikasi bisnis. Pemantauan tidak hanya sebatas melihat setiap komponen, tetapi juga memahami semua itu terhubung menjadi satu kesatuan sistem.

Sebagai perusahaan yang bergerak di teknologi informasi komunikasi, Phintraco Technology menawarkan solusi Application Performance Monitoring yang mampu memenuhi tuntutan dari pengoptimalan pengalaman pengguna.

Hubungi kami melalui email marketing@phintraco.com untuk informasi lebih lanjut.

 

Referensi:

https://www.dynatrace.com/news/blog/what-is-apm-2/

https://www.dynatrace.com/platform/application-performance-monitoring/

 

Baca juga: Workforce Management: Meningkatkan Produktivitas dan Kualitas Kinerja Karyawan

Continue Reading  
Threat Intelligence Adalah Pendekatan Cybersecurity Modern 24 February 2023 Blog

Threat Intelligence Adalah Pendekatan Cybersecurity Modern

fvafsvaz’aoomfewomvaoaa jugaca jugaodernstemThreat intelligence merupakan bagian dari strategi sistem keamanan yang melindungi perusahaan dari ancaman eksternal maupun internal. Solusi ini memungkinkan perusahaan menjadi lebih proaktif dalam mengatur kontrol keamanan untuk mendeteksi dan mencegah serangan lebih lanjut. Proses tersebut dilakukan menggunakan pendekatan otomatisasi sehingga keamanan tetap selaras dengan kondisi sistem secara real-time.

Threat Intelligence: Pengertian, Cara Kerja, dan Manfaat

Pengertian

Threat intelligence adalah pendekatan cybersecurity yang memanfaatkan data untuk mengumpulkan, memproses, menganalisis, dan memahami motif maupun perilaku penyerang. Hal ini memungkingkan tim keamanan IT mengambil keputusan berbasiskan data dengan lebih cepat dan lebih proaktif dalam mengantisipasi penyerangan.

Bagaimana Cara Threat Intelligence Bekerja?

Pada esensinya, threat intelligence melibatkan proses pengubahan data mentah menjadi informasi intelijen dalam pengambilan keputusan dan tindakan. Proses intelligence menyediakan kerangka kerja bagi tim keamanan IT untuk mengoptimalkan sumber daya dan merespon ancamanan modern secara efektif.

Perencanaan

Selama tahapan ini, tim akan menyepakati tujuan dan metodologi proses intelligence berdasarkan kebutuhan dari setiap pemangku kepentingan yang terlibat.

Tujuan intelligence dapat meliputi

  • Mengetahui identitas dan motivasi penyerang
  • Mengetahui cyberattack surface
  • Menetapkan tindakan spesifik untuk memperkuat keamanan di masa depan

Pengoleksian Data

Setelah melakukan perencanaan, intelligence mulai mengumpulkan informasi yang diperlukan dalam rangka memenuhi tujuan tersebut. Bergantung pada tujuannya, intelligence biasa akan mencari data logs, data yang tersedia untuk umum, forum, dan bahkan media sosial.

Pemrosesan data

Setelah data mentah terkumpul, data kemudian dioleh menjadi format yang dapat dianalisis. Tahapan ini memerlukan pengorganisasian data ke dalam spreadsheet, mendekripsi file, menerjemahkan informasi dari sumber asing, dan mengevaluasi data terkait relevansi serta keandalannya.

Menganalisis Data

Data yang telah diproses lalu dianalisis dengan menyeluruh untuk menemukan jawaban atas pertanyaan yang ditetapkan pada tahapan perencanaan. Pada tahapan analisis, intelligence menguraikan kumpulan data menjadi daftar tindakan yang direkomendaiskan kepada para pemangku kepentingan.

Melaporkan Hasil Temuan

Hasil temuan diterjemahkan ke dalam format yang mudah dipahami kepada para pemangku kepentingan dan bagaimana ancaman mempengaruhi bidang tanggung jawab mereka.

Feedback

Tahapan akhir melibatkan proses mendapatkan feedback pada laporan untuk menentukan penyesuaian dan tindakan yang perlu dilakukan di masa mendatang.

Manfaat Pendekatan Intelligence Bagi Bisnis

Indikator Terjadinya Penyerangan

Indicator of Compromise (IOC), salah satu fitur dari threat intelligence pada sistem modern, memungkinkan perusahaan mendapatkan peringatan bahwa sistem atau jaringan mungkin telah mengalami penyerangan. Fitur IOC membantu tim keamanan IT mengidentifikasi ancaman keamanan seperti data breaches, insider threats, dan serangan malware.

Otomatisasi Proses Investigasi

Perusahaan dapat mengotomatiskan proses investigasi serangan dan memberikan laporan yang bisa ditindaklanjuti untuk menanggulangi ancaman keamanan pada sistem perusahaan. Hal ini memungkinkan perusahaan meningkatkan tingkat proteksi endpoint melalui kombinasi beberapa tools keamanan seperti pendeteksi dan analisa malware dalam satu solusi.

Mengetahui Profil Penyerang

Perusahaan akan mendapatkan akses untuk mengetahui informasi mengenai profil penyerang dan rekam jejaknya. Selain itu, pengidentifikasian penyerang yang menargetkan perusahaan dari jenis industri dan wilayah sama juga membantu perusahaan memprediksi serta mengantisipasi serangan berikutnya. Sebagai salah satu perusahaan yang telah lama bergerak di bidang sistem keamanan, Aplikas Servis Pesona sangat memahami bahwa penyerang terus mengembangkan alat, taktik, dan teknik mereka untuk mengeksploitasi sistem perusahaan.

Aplikas Servis Pesona, perusahaan IT Security terpercaya menawarkan solusi threat intelligence yang memberikan pendekatan baru dalam melindungi sistem keamanan perusahaan terhadap ancaman modern.

Hubungi kami melalui email marketing@phintraco.com untuk informasi lebih lanjut

 

Baca juga: Tren dan Prediksi Cybersecurity 2023

Continue Reading  
CVSS Adalah Standar Penilaian Kerentanan Sistem Keamanan 17 February 2023 Blog

CVSS Adalah Standar Penilaian Kerentanan Sistem Keamanan

Selama bertahun-tahun, CVSS telah menjadi aspek yang diperhatikan oleh tim keamanan IT dalam mengidentifikasi karakteristik kerentanan dan tingkat keparahannya melalui skor penilaian. Penilaian tersebut berfungsi sebagai standar representatif yang membantu perusahaan selama proses manajemen kerentanan dengan tepat. Berikut beberapa hal yang perlu diketahui terkait fungsi CVSS pada sistem keamanan.

CVSS: Pengertian, Manfaat, dan Kekurangannya

Pengertian

Common vulnerability scoring system atau CVSS adalah framework industri untuk menilai tingkat keparahan kerentanan keamanan pada perangkat lunak. Dengan CVSS, perusahaan dapat menilai kerentanan IT di berbagai produk perangkat lunak mulai dari sistem operasi, database, hingga aplikasi berbasis web menggunakan framework penilaian yang sama.

Manfaatnya Dalam Sistem Keamanan Perusahaan

Menyederhanakan Penilaian Kerentanan

Sebelum adanya CVSS, perusahaan menggunakan metode mereka sendiri ketika menilai kerentanan perangkat lunak dan seringkali tidak menjabarkan bagaimana skor penilaian tersebut dihitung. Perbedaan metode penilaian pada setiap perangkat lunak yang digunakan membuat tim IT kebingungan untuk memperbaiki kerentanan dengan tingkat keparahan berlabelkan “tinggi” ataupun kerentanan dengan peringkat 5. Common vulnerability scoring system dirancang spesifik dalam rangka menyederhanakan skor penilaian kerentanan yang dapat mencerminkan keparahan dan pengaruhnya pada infrastruktur IT tertentu.

Open Framework

Common vulnerability scoring system merupakan framework terbuka. Artinya, perusahaan memiliki akses penuh ke parameter yang digunakan untuk menghasilkan skor sehingga setiap orang mendapatkan pemahaman jelas tentang alasan dan perbedaan di balik penilaian apapun.

Acuan Penanganan Kerentanan

Common vulnerability scoring system menjadi acuan bagi perusahaan dalam memenuhi persyaratan pengujian keamanan. Pengujian keamanan berbasiskan CVSS memastikan kerentanan serius yang ditemukan telah dihapus ataupun dimitigasi selama proses pengembangan ketahanan sistem.

Kekurangan CVSS Pada Masa Kini

Meskipun sudah digunakan selama lebih dari satu dekade, common vulnerability scoring system memiliki banyak kekurangan akibat perkembangan serangan siber yang semakin canggih. Apabila dilihat dari perspektif masa kini, CVSS merupakan metode kurang efektif dan menyebabkan tim IT menghabiskan sebagian besar waktunya pada kerentanan yang menimbulkan sedikit atau bahkan tanpa risiko sama sekali terhadap bisnis. Lantas, apa saja kekurangan tersebut?.

Tidak Dirancang Untuk Prioritisasi

Pada esensinya, CVSS tidak dirancang sebagai acuan prioritas keamanan yang harus segera tim IT tangani. Framework ini hanya memberikan gambaran mengenai setiap kerentanan pada perangkat lunak tanpa memperhatikan konteks infrastruktur IT perusahaan. Alhasil, perusahaan hanya akan menghabiskan banyak waktu pada kerentanan yang tidak berdampak signifikan pada sistem.

Tidak Merefleksikan Kerentanan Sebenarnya

Skor penilaian dari CVSS biasanya diberikan dalam waktu dua minggu setelah kerentanan ditemukan dan hampir tidak pernah ditinjau kembali setelah proses assessment awal. Karena keterbatasan itu, vulnerability assessment bergantung pada informasi tentang risiko yang mungkin ditimbulkan oleh kerentanan ketimbangkan ancaman sebenarnya terjadi.

Skor Penilaian Kurang Relevan

Skor penilaian CVSS tetaplah sama selama bertahun-tahun, terlepas dari perubahan jenis ancaman di dunia keamanan siber. Itu berarti, jika terdapat kerentanan yang awalnya diberi skor dasar 6.0 dan beberapa waktu kemudian justru menjadi celah utama penyerang untuk menyebabkan kerugian perusahaan, skor CVSS akan tetap memiliki skor yang sama.

Solusi VOAR Memiliki Skor Penilaian Lebih Akurat

Bersama Hackuity, Aplikas Servis Pesona menawarkan solusi VOAR atau Vulnerability Orchestration Automation and Response untuk menyatukan seluruh vulnerability tools perusahaan dalam satu ekosistem dan mengimplementasikan algoritma True Risk Score (TRS)

True Risk Score merupakan algoritma perhitungan yang mengkualifikasikan ancaman dan memprioritaskan tindakan perbaikan jauh melampaui skor CVSS. TRS mengintegrasikan semua komponen dasar CVSS (Base, Environmental, dan Temporal) serta memungkinkan penggunaan atribut perhitungan berdasarkan konteks risiko bisnis. Algoritma TRS mampu memberikan fungsi seperti CVSS pada sistem keamanan tanpa kekurangan sedikit pun.

Konsultasikan kebutuhan anda bersama Aplikas Servis Pesona selaku partner resmi Hackuity di Indonesia melalui email marketing@phintraco.com.

 

Baca juga: 3 Jenis Cyber Threat Intelligence

Continue Reading