4 Alasan Jailbreak Berbahaya Bagi Perangkat Mobile Anda

Bagi pengguna iOS, istilah jailbreak mungkin tidak lagi asing. Melakukan jailbreaking pada perangkat Apple berarti menghilangkan batasan keamanan yang telah dibuat oleh sistem. Hal ini karena keamanan perangkat iOS yang tertutup dan banyaknya pengguna yang ingin menginstal aplikasi yang tidak tersedia di App Store, sehingga mereka melakukan jalan pintas dengan jailbreaking perangkat iOS yang mereka miliki. Namun, tidak banyak dari pengguna yang mengetahui bahaya dari aktivitas ini, sehingga mereka kewalahan saat ada peretas yang menyerang dan menyalahgunakan data-data sensitif. Untuk menghindari hal ini, mari simak artikel di bawah terkait jailbreak!
Apa Itu Jailbreak?
Dalam konteks perangkat seluler, arti jailbreak mengacu pada kegiatan eksploitasi yang menghapus batasan yang sudah diterapkan oleh pabrik atau operator pada perangkat iOS seperti iPhone atau iPad. Eksploitasi ini biasanya melibatkan serangan eskalasi hak istimewa pada perangkat pengguna untuk mengganti sistem operasi yang diinstal pabrik dengan kernel yang dimodifikasi. Pengguna iOS seringkali melakukan iPhone jailbreak untuk menginstal program yang tidak tersedia di Apple.
Apa yang Terjadi Jika iPhone di Jailbreak?
Melakukan jailbreak artinya Anda menyerahkan keamanan perangkat Apple Anda. Karena program yang diinstal saat jailbreak tidak diperiksa dan disaring oleh App Store, program tersebut menimbulkan risiko keamanan. Saat melakukan jailbreak pada ponsel, Anda berhenti menerima pembaruan iOS, termasuk keamanan, yang membuat ponsel lebih rentan terhadap serangan siber. Apple menganggap praktik jailbreaking iOS sebagai pelanggaran terhadap syarat dan ketentuan penggunanya, serta memberitahu pengguna bahwa praktik tersebut membuat ponsel rentan terhadap risiko malware. Perangkat yang sudah terkena jailbreak dapat dengan mudah menjadi korban serangan Trojan atau diakses dari jarak jauh oleh peretas. Apabila terjadi sesuatu terhadap perangkat yang sudah terkena jailbreak, maka akan sulit bagi Anda untuk memperbaikinya karena jailbreaking menghilangkan garansi Apple.
Apakah Jailbreaking Legal?
Tindakan ini seringkali dianggap abu-abu, dan belum jelas apakah legal atau tidak. Meskipun legal untuk melakukan jailbreaking atau root pada ponsel, tidak demikian halnya jika Anda melakukannya untuk menginstal aplikasi yang diperoleh secara ilegal. Di Indonesia sendiri, belum ada peraturan yang menjelaskan tentang hukum jailbreak. Namun, pada Pasal 52 UU No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta menjelaskan bahwa setiap individu dilarang untuk merusak, memusnahkan, menghilangkan, atau membuat tidak berfungsinya sarana kontrol teknologi kecuali untuk kepentingan negara dan alasan lain yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Tetapi ketentuan pidana dari pasal ini hanya berlaku untuk mereka yang melakukan jailbreak untuk penggunaan komersial, seperti yang dijelaskan pada pasal 112 UU No. 28 Tahun 2014.
Apakah Jailbreaking Berbahaya?
Jailbreak bertentangan dengan ketentuan layanan Apple, jadi saat Anda melakukan jailbreaking pada perangkat, Anda membuka batasan keamanan yang dibuat oleh sistem Apple. Sehingga tidak ada lagi pihak yang dapat menjamin keamanan ponsel Anda. Dengan jailbreaking, peretas dapat lebih mudah menyusup masuk perangkat Anda dan mengeksploitasi data yang ada di dalamnya. Berikut adalah beberapa alasan mengapa jailbreaking berbahaya:
Hilangnya Akses Ke Konten atau Layanan
Seringkali, pengguna melakukan jailbreaking pada ponsel untuk mengakses lebih banyak konten. Tetapi hal ini dapat menjadi tidak produktif karena pengguna bisa kehilangan akses ke layanan lain, seperti iCloud, iMessage, Apple Pay, dan lain-lain. Aplikasi third-party yang menggunakan layanan push notification Apple mengalami kesulitan menerima pemberitahuan yang ditujukan untuk perangkat lain yang diretas. Sistem berbasis push notification lainnya, seperti iCloud, bisa mengalami masalah sinkronisasi data dengan server masing-masing. Penyedia third party application dilaporkan memblokir perangkat yang sudah terserang jailbreak codes.
Pelanggaran Data
Keamanan apple dan proses peninjauan aplikasi di App Store dirancang untuk melindungi data pengguna, serta memastikan keamanan perangkat mereka. Namun, jailbreak melewati langkah-langkah ini dan berpotensi mengekspos pengguna ke risiko pelanggaran data. Jailbreak mempermudah peretas untuk memperoleh akses masuk ke berbagai informasi yang ada di iCloud. Peretasan ini difasilitasi oleh kerentanan keamanan yang diciptakan oleh jailbreaking sehingga membantu peretas menyusup ke perangkat pengguna.
Masalah Keamanan
Sifat tertutup yang dimiliki iOS dirancang untuk menjadi salah satu sistem operasi seluler yang paling aman agar bisa melindungi informasi pribadi pengguna dan sistem itu sendiri. Melakukan jailbreaking pada ponsel akan meningkatkan risiko peretas mencuri informasi pribadi, merusak perangkat, menyerang jaringan Anda, atau memasukkan malware, spyware, maupun virus.
Rusaknya Perangkat
Perangkat yang terkena jailbreaking kemungkinan besar akan berhenti bekerja. Hal ini karena aplikasi yang tersedia dalam ponsel yang di-jailbreak mengakses fitur dan API yang tidak tersedia untuk aplikasi yang disetujui Apple. Sehingga menyebabkan fitur ini mungkin tidak diuji secara menyeluruh, dan mereka dapat menyebabkan crash pada perangkat yang tidak terduga, memberhentikan aplikasi bawaan, serta kehilangan data.
Baca Juga: 5 Tips Ampuh Lindungi Keamanan Mobile Banking
Bagaimana Cara Mengatasi Jailbreak?
Pengembang aplikasi seluler perlu membuat pencegahan jailbreak agar terlindung dari dampak negatifnya. Menerapkan pencegahan jailbreak android maupun iOS memungkinkan pengembang untuk melindungi aplikasi yang beroperasi pada perangkat yang di-jailbreak dari serangan runtime. Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi jailbreak:
Mendeteksi Jailbreak
Pengecekan jailbreak harus dilakukan secara berkala, tidak hanya ketika menginstal aplikasi. Anda dapat menggunakan aplikasi pendeteksi jailbreak yang tersedia di App Store, yang dirancang untuk memeriksa status jailbreak pada perangkat. Namun, perlu diketahui bahwa Apple secara berkala menghapus aplikasi tersebut dari App Store, sehingga ketersediaannya dapat bervariasi.
Aktifkan Perlindungan yang Luas
Aplikasi yang dikembangkan dalam kerangka non-native atau lintas platform perlu dideteksi untuk jailbreak dalam beberapa kode dan lapisan API. ini berlaku untuk aplikasi yang dibuat dengan beberapa bahasa pemrograman seperti Swift + Objective C. Aplikasi dengan ketergantungan pada bahasa pengkodean tertentu menuntut penerapan berbagai solusi untuk perlindungan lengkap.
Mendeteksi Alat Persembunyian Jailbreak
Peretas mengandalkan berbagai alat pintas jailbreak untuk menghindari mekanisme perlindungan dan menjalankan fungsi berbahaya. Pengembang harus memastikan aplikasi iOS dapat mendeteksi alat penyembunyi jailbreak.
Menerapkan Keamanan Kohesif
Pencegahan jailbreak harus diterapkan bersamaan dengan langkah-langkah keamanan seperti obfuscation, RASP (runtime application self-protection), anti-tampering, app shielding, anti-debugging, dan lainnya. Developer harus menerapkan solusi keamanan komprehensif untuk melawan metode peretasan yang canggih. Aplikasi yang diinstal pada perangkat yang di-jailbreak tidak aman dan peretas dapat dengan mudah melakukan reverse engineering pada aplikasi tersebut kemudian menggunakannya untuk tujuan jahat.
Baca Juga: Runtime Application Self-Protection: Keamanan Mutakhir untuk Aplikasi
Deteksi Ancaman Jailbreaking Dengan Solusi Mobile Security
Jailbreak merupakan sebuah ancaman terhadap ponsel karena bisa membuka akses yang lebih luas ke sistem operasi perangkat iOS. Melakukan jailbreaking pada perangkat memungkinkan pengguna untuk menginstal aplikasi third-party dan memodifikasi sistem dalam perangkat tanpa pengawasan serta persetujuan Apple. Maka dari itu, proteksi yang kuat diperlukan untuk mencegah berbagai risiko berbahaya yang mengancam pengguna karena jailbreak. Phintraco Technology adalah bagian dari Phintraco Group yang menawarkan solusi Mobile Security OneSpan, yang merupakan perangkat pengembang komprehensif (SDK) dan kerangka tunggal unik yang mengintegrasikan keamanan aplikasi bawaan sehingga memungkinkan berbagai teknologi untuk autentikasi yang kuat. Melalui pustaka API yang lengkap, Anda memiliki semua blok bangunan yang diperlukan untuk memperluas dan memperkuat keamanan aplikasi dan memberikan kenyamanan yang belum pernah ada sebelumnya kepada pengguna, sambil menyederhanakan penerapan aplikasi dan proses manajemen siklus hidup.
Multi-layered Mobile App Security
Kerangka kerja terpadu yang meningkatkan keamanan di semua komponen inti aplikasi Anda, mulai dari komunikasi, penyimpanan, platform, penyediaan, interface, serta pengguna. Pendekatan pertahanan mendalam ini memastikan perlindungan aplikasi seluler yang andal dengan pertahanan runtime canggih dan code hardening.
User and Transaction Protection
Autentikasi dua faktor yang luas, fleksibel, dan terintegrasi penuh serta penandatanganan elektronik mengurangi risiko yang terkait dengan layanan keuangan mobile dan mendukung permintaan kenyamanan pengguna bahkan untuk transaksi seluler yang paling sensitif sekalipun.
Device Trust Allocation
Risk scoring yang didorong oleh user, platform, dan elemen konteks diintegrasikan ke dalam proses autentikasi, memenuhi persyaratan untuk analitik sisi server yang ditingkatkan dan manajemen compliance yang disederhanakan. Tingkat risiko perangkat dinilai dengan setiap tindakan pengguna baru di dalam perangkat.
Untuk informasi lebih lanjut terkait solusi Mobile App Security, hubungi marketing@phintraco.com
Categories
Trending News



Leave a Reply