Blog

Insider Threat: Ancaman Siber dari Internal Perusahaan

11 October 2025 Muhammad Iqbal Iskandar Blog

Dalam topik ancaman keamanan siber, umumnya jenis serangan yang dibicarakan adalah serangan eksternal, misalnya hacker anonim, ransomware, atau malware. Akan tetapi ada satu jenis ancaman siber yang justru lebih berbahaya karena datang dari dalam organisasi sendiri. Ancaman ini sering kali tersembunyi di antara lingkungan internal seperti rekan kerja, mitra bisnis, atau sistem yang digunakan sehari-hari. Jenis ancaman internal ini biasa juga disebut sebagai insider threat.

Faktanya, insider threat cyber security sering kali lebih sulit dideteksi dibanding serangan siber eksternal lainnya. Hal ini dapat terjadi karena pelaku umumnya sudah memiliki akses sah ke sistem dan data yang sensitif. Jika terjadi kelalaian atau niat jahat dari pihak internal, maka kebocoran data dan sabotase sistem dapat menimbulkan kerugian besar. Inilah mengapa perusahaan modern perlu meningkatkan insider threat awareness agar tidak lengah terhadap ancaman yang berasal dari dalam lingkaran sendiri. Artikel ini akan membahas berbagai aspek dari insider threats, apa definisinya, bagaimana cara kerja malicious insider threat, apa saja jenis-jenisnya, serta bagaimana cara mencegah malicious insider attacks. Simak artikel berikut untuk informasi selengkapnya!

Apa yang Dimaksud dengan Insider Threat?

Insider threat adalah istilah yang merujuk pada ancaman keamanan yang bersumber dari orang-orang dalam organisasi atau perusahaan. Pihak-pihak internal ini bisa berupa karyawan aktif, mantan karyawan, kontraktor, hingga mitra pihak ketiga yang memiliki akses sah terhadap sistem, aplikasi, atau data perusahaan.

Berbeda dengan serangan dari hacker eksternal yang harus menembus lapisan keamanan dari luar, insider threat memanfaatkan kredensial dan kepercayaan yang sudah diberikan atau dimiliki. Inilah sebabnya insider threat monitoring dan penanggulangannya jauh lebih kompleks. Dalam konteks cyber security, ancaman siber internal menjadi tantangan besar karena melibatkan kombinasi teknologi, perilaku manusia, dan kebijakan organisasi.

Bagaimana Cara Kerja Insider Threat?

Ancaman siber internal ini bekerja dengan cara memanfaatkan hak akses internal. Pelaku bisa saja mengunduh data pelanggan dalam jumlah besar, menyebarkan informasi rahasia ke pihak luar, atau mengubah konfigurasi sistem yang berakibat fatal. Sesuatu yang tampak sepele seperti mengklik tautan phishing atau menggunakan kata sandi lemah dapat membuka celah besar bagi ancaman ini.

Secara umum, ancaman insider ini terbagi dalam dua mekanisme utama. Pertama, ancaman akibat kelalaian manusia (negligent insiders) yang biasanya tidak disengaja. Kedua, ancaman yang memang dilakukan dengan niat jahat (malicious insiders). Keduanya sama-sama berbahaya karena pada akhirnya dapat merusak sistem, merugikan bisnis, atau membocorkan data sensitif.

Oleh karena itu, monitoring sangat penting untuk mencegah ancaman siber ini. Dengan pemantauan cerdas berbasis AI atau machine learning, perusahaan dapat mengenali pola perilaku abnormal yang mengindikasikan adanya serangan ini. Sistem monitoring ini membantu membedakan aktivitas normal dengan indikasi serangan yang berasal dari dalam.

Apa Saja Jenis-jenis Insider Threat?

Berdasarkan niat serangan dan asal serangannya, terdapat beberapa jenis insider threats yang menjadi kategori umum. Berikut adalah jenis-jenisnya:

Malicious Insiders

Jenis ini merupakan ancaman dari individu internal dengan niat jahat yang jelas, seperti mencuri data untuk keuntungan pribadi, melakukan sabotase sistem, atau menjual informasi rahasia ke pesaing. Malicious insider attacks sering kali paling merusak karena pelaku biasanya tahu persis kelemahan sistem yang ada dan cara menembusnya.

Negligent Insiders

Negligent insiders bukanlah penyerang, melainkan karyawan yang lalai atau kurang memahami kebijakan keamanan. Misalnya, karyawan yang membuka lampiran email berbahaya, salah mengatur hak akses, atau menggunakan perangkat pribadi yang tidak aman. Meski tidak memiliki niat buruk, dampaknya bisa sama-sama serius.

Compromised Insiders

Dalam kategori ini, identitas atau akun karyawan sah berhasil diretas oleh pihak eksternal. Contoh paling umum adalah phishing yang mencuri kredensial login, sehingga hacker dapat masuk ke sistem seolah-olah mereka adalah pengguna internal yang sah.

Third-Party Insiders

Selain dari karyawan, ancaman juga bisa datang dari vendor, kontraktor, atau mitra bisnis yang memiliki akses terbatas. Jika akses ini tidak diawasi, mereka bisa menjadi pintu masuk bagi ancaman yang lebih besar.

Baca Juga: Identity Security: Kunci Mengamankan Akses dari Ancaman Siber

Bagaimana Cara Mencegah Insider Threat?

Untuk bisa mencegah ancaman dari dalam, perlu kombinasi strategi teknologi, kebijakan, dan budaya kerja. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan:

Meningkatkan Kesadaran Keamanan

Berikan edukasi pada karyawan secara berkala mengenai risiko keamanan dan ancaman internal, cara mengenali aktivitas mencurigakan, dan langkah-langkah pencegahannya. Dengan budaya kesadaran keamanan yang kuat, potensi kelalaian dapat ditekan secara signifikan.

Identity Lifecycle Management & Access Control

Pastikan setiap identitas digital karyawan dikelola dengan baik sejak onboarding, perpindahan posisi, hingga offboarding. Terapkan juga prinsip least privilege agar karyawan hanya memiliki akses sesuai kebutuhan pekerjaannya.

Automated User Provisioning & Access Review

Gunakan otomatisasi untuk membuat, mengubah, dan mencabut akun pengguna sesuai siklus kerja mereka. Lakukan juga review akses secara berkala untuk memastikan tidak ada hak istimewa berlebih yang dapat dimanfaatkan oleh pihak tidak bertanggung jawab.

Attribute-Based Access Control (ABAC)

Terapkan kontrol akses berbasis atribut, seperti jabatan, lokasi, atau waktu akses, untuk memberikan lapisan keamanan tambahan. ABAC membuat hak akses lebih fleksibel sekaligus lebih presisi.

Privilege Access Management (PAM)

Kelola dan awasi akun dengan hak akses tinggi (seperti admin atau superuser) menggunakan solusi Privilege Access  Management (PAM). Dengan PAM, perusahaan dapat melakukan session recording, password vaulting, just-in-time access, dan approval workflow untuk memastikan akun dengan hak istimewa tidak disalahgunakan.

Insider Threat Monitoring

Implementasikan teknologi real-time monitoring yang dapat mendeteksi pola abnormal pada sistem. Dengan sistem berbasis AI dan Machine Learning, perusahaan bisa merespons ancaman lebih cepat sebelum kerusakan meluas.

Cegah Risiko Insider Threat dengan Solusi IGA dari Aplikas Servis Pesona!

Menghadapi ancaman siber internal memerlukan tata kelola identitas yang terstruktur dan kuat. Oleh karena itu, solusi Identity Governance & Administration (IGA) dari Aplikas Servis Pesona menawarkan pendekatan yang komprehensif untuk mencegah ancaman dari dalam.

Solusi IGA dari kami dapat mengotomatisasi user provisioning, review akses berkala, serta menerapkan kebijakan berbasis atribut untuk memastikan akses selalu tepat sasaran. Selain itu, solusi ini juga mendukung monitoring dan deteksi aktivitas abnormal secara real time.

Untuk informasi selengkapnya, hubungi marketing@phintraco.com sekarang!

Editor: Irnadia Fardila

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *