Blog

Awas! Inilah Langkah-langkah Mencegah Serangan Malware dan Serangan Siber Lainnya 16 November 2022 Blog

Awas! Inilah Langkah-langkah Mencegah Serangan Malware dan Serangan Siber Lainnya

Serangan siber atau cyberattack, sudah lama menjadi isu keamanan. Sehingga mau tidak mau, kita harus sadar akan bahaya dari kejahatan siber dan langkah-langkah pencegahannya. Perangkat apa pun yang kita gunakan baik smartphone, laptop, atau PC, semua itu memiliki ancaman risiko yang sama. Ketika mengakses internet, pernahkah Anda berpikir bahwa komputer yang Anda gunakan akan aman dari berbagai serangan berbahaya? Salah satu serangan yang dapat membahayakan perangkat Anda yaitu malware. Pasalnya, serangan malware telah menjadi salah satu masalah terbesar keamanan siber di dunia. Agar dapat terbebas dari serangan tersebut bahkan juga serangan lainnya, Anda harus terus waspada. Untuk itu, pada artikel kali ini membahas mengenai langkah-langkah mencegah serangan malware dan serangan siber lainnya yang mengancam keamanan data perusahaan Anda.

Mengapa Serangan Malware dan Serangan Siber Lainnya Sangat Berbahaya?

Dalam dunia internet, serangan malware merupakan salah satu masalah besar yang sering terjadi. Hal tersebut disebabkan karena malware tidak dapat terdeteksi oleh komputer atau antivirus. Salah satu cara penjahat siber menyebarkan malware ini yaitu melalui browser yang digunakan untuk berselancar di internet. Malware dan serangan siber lainnya dikendalikan oleh penjahat siber sehingga masalah yang terjadi yaitu penjahat siber tersebut dapat mencuri data-data penting di perangkat (komputer) Anda.

Langkah-langkah Mencegah Serangan Malware dan Serangan Siber Lainnya

Serangan siber datang dalam berbagai bentuk, tidak hanya serangan walware namun juga seperti serangan phising atau bahkan ransomware. Terlepas dari penyebabnya, perusahaan perlu meningkatkan upaya dalam menerapkan keamanan siber yang diperlukan demi mengatasi kerentanan infrastruktur mereka. Berikut adalah langkah-langkah yang bisa diterapkan perusahaan Anda untuk mencegah serangan malware dan serangan siber lainnya agar meminimalkan kemungkinan kebocoran data:

  1. Lindungi perusahaan secara konsisten di seluruh jaringan internal, cloud, dan pengguna mobile.
  2. Pusatkan upaya pencegahan kebocoran data dan manajemen keamanan.
  3. Identifikasi, klasifikasi, pantau, dan lindungi data, juga autentikasi pengguna serta kontrol siapa yang dapat memiliki akses ke data dan aplikasi tertentu pada waktu tertentu.
  4. Terapkan pendekatan security solution dan terus memvalidasi setiap tahap interaksi digital perusahaan.
  5. Kelola security solution dari vendor pihak ketiga dengan lebih baik.

Itulah beberapa langkah yang bisa perusahaan terapkan untuk meminimalisir kemungkinan kebocoran data yang di sebabkan oleh berbagai macam serangan siber. Langkah-langkah tersebut menerapkan security solution modern seperti Zero Trust Network Security, Next-generation Firewalls, dan Network Intrusion Prevention Systems (IPS). Prinsip-prinsip solusi keamanan tersebut menggunakan mekanisme keamanan terpusat yang terus menerus memeriksa perilaku yang mencurigakan. Dengan demikian, tim IT dapat tetap terdepan dalam menghadapi serangan siber yang terus berkembang dan meminimalkan risiko dari serangan tersebut. Anda harus mengembangkan suatu strategi keamanan yang efektif untuk melindungi infrastruktur dan aset perusahaan Anda. Sebagai anak perusahaan Phintraco Group, Aplikas Servis Pesona dapat membantu perusahaan Anda dalam memaksimalkan penerapan Zero Trust Network Security, Next-generation Firewalls, dan Network Intrusion Prevention Systems (IPS). Penerapan secara maksimal memungkinkan perusahaan Anda tetap aman dari ancaman serangan siber yang sampai saat ini masih meresahkan banyak organisasi di dunia.

 

Hubungi kami melalui marketing@phintraco.com untuk informasi lebih lanjut terkait security solution.

 

Referensi:

https://www.paloaltonetworks.com/cyberpedia/what-is-malware

 

Baca juga: 6 Langkah Untuk Bertahan Melawan Ransomware

 

Related article: 3 Types of Email Attacks Companies Should Prevent

Continue Reading  
Mengenal Strategi Keamanan Siber Zero Trust 14 November 2022 Blog

Mengenal Strategi Keamanan Siber Zero Trust

Tren bekerja jarak jauh dalam beberapa tahun belakangan ini, ternyata memicu perkembangan ancaman siber. Dampaknya, semakin banyak organisasi maupun perusahaan yang membutuhkan strategi untuk keamanan siber yang lebih modern untuk melindungi keamanan jaringan organisasi mereka. Untuk mengatasi tantangan tersebut, Zero Trust menjadi solusi teknologi ideal yang dapat diterapkan. Lebih lanjut, pada artikel kali ini akan membahas terkait apa itu Zero Trust dan bagaimana cara kerja sistem keamanan tersebut.

Apa itu Zero Trust?

Zero Trust adalah pendekatan keamanan siber untuk mengamankan perusahaan dengan menghilangkan kepercayaan implisit dan terus memvalidasi setiap interaksi digital. Pendekatan keamanan siber ini mengeliminasi konsep “trust” atau kepercayaan dari arsitektur network perusahaan. Dengan kata lain, pendekatan keamanan siber ini tidak membuat sistem menjadi “dipercaya” tetapi justru menghilangkan kepercayaan tersebut. Strategi ini dirancang untuk melindungi lingkungan modern dan memungkinkan transformasi digital dengan menggunakan metode autentikasi yang kuat, memanfaatkan segmentasi jaringan, mencegah pergerakan lateral, dan menyediakan 7 layer pencegahan ancaman. Jika dibandingkan dengan keamanan tradisional yang mempercayakan siapa pun di dalam internal mereka, pendekatan ini justru tidak mempercayai siapa pun dan perangkat apa pun.

Cara Kerja Sistem Keamanan Zero Trust

Sistem keamanan ini akan bekerja dengan cara mengidentifikasi data, aset, aplikasi, dan layanan jaringan yang paling berharga. Dengan mengidentifikasi aset yang paling penting, perusahaan dapat memfokuskan upaya untuk memprioritaskan dan melindungi aset tersebut. Langkah selanjutnya adalah memahami siapa penggunanya, aplikasi mana yang mereka gunakan dan bagaimana mereka terhubung. Penggunaan sistem keamanan ini akan mendorong proses verifikasi yang sangat ketat. Verifikasi ini dilakukan untuk setiap user dan device yang berupaya mengakses jaringan. Hal tersebut terjadi karena sistem keamanan ini bekerja dengan asumsi bahwa jaringan dalam keadaan genting dan telah dibobol hacker. Karena berada dalam situasi genting, sistem ini memberlakukan sikap untuk tidak mempercayai semua pihak. Selanjutnya, user perlu membuktikan kepada sistem bahwa mereka bukanlah pihak yang melakukan penyerangan ke dalam jaringan.

3 Kerangka Kerja Zero Trust

Strategi ini memiliki 3 kerangka kerja utama dalam upaya mencegah keamanan siber. Apa saja? Berikut diantaranya.

  1. Users

Langkah pertama dalam upaya keamanan menggunakan strategi ini memerlukan autentikasi identitas pengguna yang kuat dan verifikasi integritas perangkat pengguna.

  1. Applications

Konsep dasar dari penerapan strategi ini adalah bahwa aplikasi tidak dapat dipercaya sehingga butuh pemantauan berkelanjutan saat runtime untuk memvalidasi perilaku mereka.

  1. Infrastructures

Segala sesuatu yang berhubungan dengan infrastruktur seperti router, switche, cloud, IoT, and supply chain harus ditangani dengan pendekatan ini.

Dapatkan Solusi Zero Trust dari Aplikas Servis Pesona

Membantu perusahaan di berbagai bidang untuk memperkuat keamanan, anak perusahaan Phintraco Group yaitu Aplikas Servis Pesona menghadirkan solusi terbaru, Zero Trust. Solusi keamanan Zero Trust memungkinkan perusahaan Anda memiliki strategi yang dapat membantu Anda selangkah lebih maju dengan keamanan canggih yang mampu mengurangi risiko serangan siber. Tak hanya itu, Anda dapat mencegah isu-isu keamanan dengan mudah sambil melakukan deteksi dan respon secara cepat. Saatnya perkuat keamanan perusahaan Anda dengan optimal dengan strategi keamanan bersama solusi Aplikas Servis Pesona sediakan.

 

 

Untuk informasi lebih lanjut terkait implementasi Zero Trust, jangan ragu untuk hubungi kami di marketing@phintraco.com.

 

Referensi:

https://www.paloaltonetworks.com/cyberpedia/what-is-a-zero-trust-architecture

 

Baca juga:  Intrusion Prevention System (IPS): Solusi Keamanan Jaringan Kelas Enterprise

 

Related article: Developing an Effective Cyber Security Strategy

Continue Reading  
7 Risiko Keamanan IT bagi Bisnis Kecil 15 February 2019 Blog

7 Risiko Keamanan IT bagi Bisnis Kecil

Apakah Anda berpikir bahwa bisnis Anda terlalu kecil untuk mendapatkan serangan cyber (cyber-attack)? Atau apakah Anda menerima keamanan (security) hanya karena Anda tidak memiliki volume data yang besar? Ada begitu banyak mitos tentang keamanan bisnis yang masih dipercayai orang.

Untuk lebih memahami apa saja risiko keamanan tersebut, mari kita simak poin-poin berikut ini:

1. Phishing

Phishing merupakan praktik penipuan yang digunakan untuk mendapatkan informasi pribadi atau informasi kartu kredit dari seseorang dengan menjebak mereka melalui penawaran atau menyamar sebagai perusahaan yang memiliki reputasi yang baik.

Misalnya, penyerang (attacker) akan mengirimi Anda email yang mengaku berasal dari sumber yang dikenal dan meminta Anda memberikan informasi akun atau kartu kredit Anda.

Menurut penelitian dari IBM, lebih dari setengah email semuanya adalah spam. Studi lain mengklaim bahwa 97% orang tidak dapat mengenali serangan ini.

2. Malware

Layaknya phishing, malware adalah masalah keamanan utama untuk bisnis dari semua ukuran. Malware adalah software yang berbahaya yang memasuki komputer Anda melalui drive yang terinfeksi, unduhan dan jaringan yang tidak dapat diandalkan.

Beberapa jenis malware yang terkenal adalah viruses, worms, Trojan horses, ransomware, adware dan spyware. Malware dapat mencuri informasi, merusak data dan mempengaruhi kinerja komputer Anda.

3. Using Outdated Software

Tidak memperbarui software Anda tidak berarti Anda tidak akan mendapatkan versi terbaru, itu berarti Anda mengekspos data Anda terhadap kerentanan keamanan yang dieksploitasi oleh peretas dengan cepat. Selain itu, sistem Anda akan terganggu oleh ketidakcocokan software, masalah kepatuhan dan kinerja yang buruk.

4. Access to Unauthorized Person

Anda akan menghadapi risiko pelanggaran data jika Anda tidak peduli siapa yang mengakses sistem data atau zona sensitif IT Anda. Orang jahat hanya memerlukan flash drive untuk mendapatkan data sensitif Anda.

5. Open Wi-Fi

Jaringan Wi-Fi yang terbuka melibatkan koneksi yang tidak dienkripsi, mesin yang disusupi, atau bahkan hotspot itu sendiri bisa berbahaya yang meninggalkan data pengguna dengan risiko yang besar. Dilaporkan bahwa ada 100.000 Wi-Fi publik tanpa jaminan di seluruh dunia.

6. Ignorant Employees

Terkadang kesalahan atau kelalaian karyawan Anda dapat mendatangkan malapetaka pada data bisnis, jaringan, dan program Anda. Misalnya, beberapa karyawan membiarkan PC mereka tanpa pengawasan terbuka untuk mengunjungi situs dan sumber berbahaya.

Atau mereka dapat menyimpan perangkat yang berisi data sensitif. Untuk itu, harusnya mereka dididik tentang keamanan cyber. Agar kejadian yang tidak diinginkan tidak akan terjadi.

7. Insider Threat

Karyawan yang jahat lebih berbahaya bagi data sensitif Anda daripada ancaman eksternal atau kerentanan teknis. Kerugian dari kejahatan yang dilakukan oleh orang dalam sangat signifikan karena orang-orang ini akrab dengan sistem data perusahaan dan memiliki akses ke akun sensitif.

Source: https://galido.net/blog/7-security-risks-for-small-businesses/

Continue Reading