User Persona: Karakter untuk Pengembangan UI/UX

Dalam dunia desain produk digital, antaramuka (interface) yang menarik juga harus memberikan efektivitas. Pembuat website atau aplikasi harus benar-benar memahami secara mendalam siapa pengguna yang akan mengakses produk tersebut. Tidak hanya soal tampilan visualnya, tetapi juga bagaimana pengguna berpikir, apa tujuan mereka, apa kebutuhannya, dan bahkan masalah yang biasanya dihadapi. Hal inilah yang membuat konsep user persona menjadi bagian penting dari strategi desain UI/UX modern.
Persona pengguna merupakan representasi nyata dari pengguna berdasarkan riset mendalam yang telah dilakukan. Dengan bantuan persona, tim produk dan desain dapat memahami dan membangun empati terhadap pengguna, merancang fitur yang benar-benar dibutuhkan, dan menciptakan pengalaman pelanggan yang relevan dan berkesan. Artikel ini akan membahas konsep persona secara komprehensif, mulai dari definisinya, jenis-jenisnya, bagaimana cara membuatnya, serta apa saja manfaatnya dalam proses UI/UX. Simak artikel berikut ini untuk mengetahui informasi selengkapnya!
Apa itu User Persona dalam UI/UX?
User persona adalah profil semi-fiktif yang berfungsi untuk menggambarkan karakteristik, tujuan, kebutuhan, serta perilaku dari segmen pengguna target suatu produk digital. Sebuah persona umumnya meliputi elemen-elemen seperti nama, umur, pekerjaan, latar belakang, masalah yang dihadapi, dan harapan pengguna terhadap produk digital tersebut.
Persona diciptakan berdasarkan data nyata yang dikumpulkan melalui riset pengguna. Riset tersebut didapatkan dari wawancara, survei, atau analisis perilaku. Tujuan utamanya adalah sebagai alat bantu visual dan naratif untuk tim desain UI/UX agar bisa lebih memahami siapa pengguna yang akan mereka layani.
Dalam kontek UI/UX, persona juga digunakan sebagai acuan dalam pengambilan keputusan desain, mulai dari tata letak (layout), alur navigasi, copywriting, hingga fitur-fitur yang ditawarkan. Konsep persona ini merupakan jembatan antara data pengguna dan keputusan desain agar bisa berorientasi pada pengalaman nyata.
Apa Saja Tipe User Persona?
Terdapat beberapa jenis persona yang memiliki struktur berbeda. Struktur tersebut dibedakan berdasarkan tujuan dan kedalaman riset. Berikut ini adalah jenis-jenis persona yang biasa digunakan dalam praktik UI/UX:
Proto Persona
Proto Persona adalah persona awal yang dibuat berdasarkan asumsi internal dari tim proyek atau pemangku kepentingan. Biasanya jenis ini digunakan di fase awal ketika riset pengguna belum dilakukan atau tersedia. Jenis ini lebih cepat dibuat namun memiliki risiko bias yang tinggi.
Goal-Directed Persona
Persona jenis ini lebih fokus pada tujuan spesifik pengguna saat menggunakan produk digital. Contohnya, pengguna aplikasi manajemen keuangan akan bertujuan untuk memantau pengeluaran bulanan secara otomatis. Jenis seperti ini penting untuk menyelaraskan fitur dengan kebutuhan aktual pengguna.
Role-Based Persona
Role-Based Persona dirancang berdasarkan peran pengguna dalam sebuah sistem, misalnya “admin”, “staff”, atau “end user“. Persona ini digunakan untuk produk yang memiliki level akses berbeda-beda, misalnya software ERP atau platform pembelajaran daring.
Engaged Persona
Engaged Persona Dibuat berdasarkan data pengguna yang sudah berinteraksi secara aktif dengan produk. Data didapatkan dari wawancara, survei mendalam, atau data analitik. Persona ini dapat dikatakan paling akurat dan biasa digunakan untuk produk yang sudah berjalan.
Hybrid Persona
Sesuai namanya, Hybrid Persona merupakan gabungan berbagai elemen dari tipe-tipe sebelumnya, sesuai dengan kompleksitas proyek dan variasi audiensnya.
Bagaimana Cara Membuat User Persona?
Untuk bisa membuat user persona, diperlukan langkah yang terstruktur dan iteratif dalam proses UI//UX. Berikut ini adalah langkah-langkah pembuatannya:
Discover (Riset Pengguna)
Langkah pertama yang harus dilakukan tentunya adalah melakukan riset pengguna. Riset ini dapat dilakukan dari wawancara, survei, user journey mapping, dan data analitik. Hal ini bertujuan untuk memahami perilaku, permasalahan, serta kebutuhan pengguna.
Analyze (Pengelompokkan Data)
Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah analisis untuk menentukan pola berdasarkan data. Contohnya, jika mayoritas pengguna berasal dari generasi Z dan dominan menggunakan smartphone, maka persona akan diarahkan pada konsep mobile-first design.
Membuat Persona Profile
Data yang terkelompok kemudian digunakan untuk menyusun persona yang berisi informasi berikut:
- Nama fiktif dan foto representatif
- Usia, pekerjaan, latar belakang
- Tujuan penggunaan produk
- Tantangan yang dihadapi
- Perilaku digital
- Motivasi dan kutipan khas
Prototype & Testing
Persona yang sudah dibuat kemudian akan digunakan untuk menyusun skenario product testing. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah fitur yang ada sudah menjawab kebutuhan persona. Feedback dari tahap ini akan digunakan untuk memperbarui persona jika diperlukan.
Implement & Evaluate
Setelah itu, persona akan digunakan secara konsisten dalam implementasi proses desain dan evaluasi UX pasca-peluncuran.
Apa Saja Manfaat Penggunaan User Persona dalam UI/UX?
Implementasi user persona dalam pengembangan UI/UX dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi pengembangan produk digital. Berikut ini adalah manfaat-manfaatnya:
Fokus pada Pengguna yang Tepat
Persona dapat membantu tim desain untuk tidak terjebak pada generalisasi pengguna. Mereka bisa tahu dengan pasti pengguna seperti apa yang akan mereka layani.
Menghindari Bias dalam Desain
Desain harus dibuat berdasarkan kebutuhan yang nyata. Oleh karena itu, persona mencegah adanya bias dan asumsi dalam menentukan kebutuhan pengguna.
Meningkatkan Efektivitas Tim
Dengan adanya set persona yang jelas, semua pihak termasuk stakeholder dapat memahami siapa penggunanya, sehingga pengambilan keputusan lebih cepat dan konsisten.
Menyesuaikan Konten dan UI
Tim desain juga dapat menggunakan persona sebagai patokan untuk menentukan tone of voice, pilihan warna, hingga gaya navigasi.
Meningkatkan Retensi dan Loyalitas Pengguna
Produk yang dibuat berdasarkan persona dapat membuat pengguna lebih merasa dimengerti dan sering menggunakan produk digital tersebut.
Percayakan UI/UX Website Anda kepada PhinCon!
Merancang produk digital yang tepat sasaran memerlukan data yang akurat dan bukan hanya sekadar asumsi. Riset, strategi, dan pemahaman mendalam sangat diperlukan. Oleh karena itu, percayakan pengembangan UI/UX Anda pada PhinCon!
PhinCon memiliki solusi UI/UX yang fokus pada pengguna sejak tahap awal berdasarkan pada persona yang solid dan terverifikasi. Hal ini memastikan desain yang menarik secara visual dan efektif secara fungsi.
Untuk informasi selengkapnya, hubungi marketing@phintraco.com sekarang!
Editor: Irnadia Fardila
Categories
Trending News



Leave a Reply