Blog

Omnichannel dan Multichannel: Apa Perbedaannya dan Mana yang Lebih Baik untuk Bisnis Anda? 03 March 2021 Blog

Omnichannel dan Multichannel: Apa Perbedaannya dan Mana yang Lebih Baik untuk Bisnis Anda?

Banyak orang berpikir bahwa omnichannel dan multichannel adalah strategi yang sama. Kedua istilah tersebut sering digunakan bergantian, dengan maksud tujuan dan arti yang sama.

Baik omnichannel atau multichannel, pada dasarnya adalah ketika suatu perusahaan memiliki berbagai channel untuk berinteraksi dengan pelanggannya. Yang membuat omnichannel dan multichannel berbeda adalah fungsi dan manfaat yang akan didapatkan perusahaan.

Perusahaan yang menerapkan strategi multichannel memfasilitasi pelanggannya dengan kemudahan untuk berkomunikasi melalui berbagai channel, namun interaksi yang ada di berbagai channel tersebut tidak dapat diintegrasikan dan dikelola dalam satu sistem. Setiap channel akan menyediakan informasi yang berbeda dan beroperasi secara terpisah, pengelolaannya pun akan dilakukan pada platform yang berbeda.

Sedangkan, perusahaan yang menerapkan strategi omnichannel juga memfasilitasi pelanggan dengan berbagai channel untuk berkomunikasi dan bertransaksi. Namun perbedaannya dengan multichannel adalah dari sisi pendekatan, fungsi dan manfaat yang akan didapatkan.

Omnichannel adalah strategi yang memungkinan perusahaan menyediakan layanan terpadu dari berbagai channel. Seluruh customer journey dari awal hingga akhir akan tercatat dalam satu sistem. Masing-masing channel yang digunakan pelanggan akan memperbarui data pelanggan dan pola customer journey secara otomatis dalam satu sistem terpadu. Ini artinya, apa pun channel yang digunakan pelanggan untuk terkoneksi dengan perusahaan, agent dapat selalu menyediakan informasi yang sama dan relevan sesuai dengan preferensi masing-masing pelanggan tersebut.

Proses transaksi yang mudah dan cepat adalah ekspektasi dari setiap pelanggan saat ini. Pelanggan akan memilih untuk membeli suatu produk atau menggunakan jasa dari perusahaan yang mengelola setiap channel komunikasinya dengan baik dan terintegrasi. Contohnya, saat pelanggan mengunjungi channel Facebook, mereka menginginkan informasi yang relevan juga akan didapatkan ketika mereka mengunjungi channel lain seperti website, email, instagram, whatsapp, dan lain-lain.

Pelanggan menyukai pemberian informasi yang relevan pada setiap channel karena dari hal tersebut, secara tidak langsung perusahaan telah menunjukkan konsistensi produk atau jasa yang ditawarkan. Dengan mengintegrasikan dan mengkoneksikan seluruh channel pada satu sistem, pengelolaan layanan pelanggan akan lebih sederhana dan pelanggan melihat perusahaan tersebut benar-benar terpercaya.

Perbedaan Omnichannel dan Multichannel

Kesimpulannya, berikut adalah perbedaan yang akan didapatkan perusahaan ketika menerapkan strategi omnichannel dan multichannel:

Demikian informasi mengenai perbedaan omnichannel dan multichannel. Perbedaannya terlihat dari bagaimana cara perusahaan mengelola setiap interaksi pelanggan di berbagai channel, dan bagaimana cara perusahaan memanfaatkan setiap interaksi pelanggan menjadi sesuatu yang bernilai bagi bisnis di masa depan. Jika ingin disimpulkan, mana yang lebih baik antara omnichannel dan multichannel? Itu semua tergantung pada tujuan dan kebutuhan masing-masing perusahaan. Tentunya, strategi omnichannel akan lebih memberi banyak manfaat dari sisi bisnis bagi perusahaan.

Perlu diingat bahwa walaupun omnichannel dan multichannel terlihat sebagai strategi yang serupa, kenyataannya kedua strategi tersebut memiliki perbedaan yang memengaruhi cara pelanggan menilai kualitas perusahaan.

 

Referensi:

https://www.genesys.com/blog/post/speak-cx-1-3-multichannel-explained

https://blog.markgrowth.com/whats-the-difference-between-multichannel-and-omnichannel-marketing-375e60b7fb7

Continue Reading  
Strategi dan Teknologi Pendukung Tren Customer Experience di Tahun 2021 01 December 2020 Blog

Strategi dan Teknologi Pendukung Tren Customer Experience di Tahun 2021

Customer experience adalah faktor penentu yang mempengaruhi penilaian seorang pelanggan terhadap suatu brand. Perusahaan yang memprioritaskan kualitas customer experience yang diberikan kepada pelanggan akan memiliki lebih banyak pelanggan setia dibanding perusahaan yang tidak memprioritaskannya. Oleh karena itu, setiap perusahaan harus selalu update terhadap strategi dan teknologi pendukung tren customer experience agar dapat memenangkan persaingan bisnis.

Tahun 2020 membawa perubahan besar ke dalam dunia bisnis dan juga memengaruhi strategi layanan pelanggan yang diterapkan perusahaan. Menuju tahun yang baru, perkembangan bisnis akan semakin dipengaruhi oleh kemampuan dalam memberikan kualitas customer experience sesuai ekspektasi pelanggan. Apa saja strategi dan teknologi pendukung tren customer experience di tahun 2021? Berikut prediksinya!

1. Penerapan Artificial Intelligence (AI)

Tidak dapat dipungkiri bahwa kehadiran AI dalam dunia bisnis memberi banyak dampak positif, salah satunya adalah untuk customer experience. Dua teknologi AI yang menjadi tren customer experience di tahun 2021 adalah Chatbot dan Virtual Assistant.

Chatbot dan Virtual Assistant memungkinkan perusahaan selalu hadir dalam setiap customer journey tanpa batasan waktu. Memanfaatkan AI dapat membantu bisnis lebih memahami kebutuhan pelanggan dan memberikan experience yang lebih baik, yang pada akhirnya akan menghasilkan konversi yang lebih tinggi.

Saat ini, salah satu tantangan terbesar yang dihadapi perusahaan adalah menangani setiap interaksi pelanggan dalam berbagai channel yang jumlahnya sangat banyak. Untuk mengatasi tantangan ini, perusahaan dapat memanfaatkan AI untuk menangani keluhan atau kebutuhan pelanggan dalam jumlah banyak dengan tingkat kerumitan yang rendah secara real-time, dan mengumpulkan informasi dasar sebelum penanganan masalah lebih lanjut diperlukan dan ditangani oleh manusia.

Dengan begitu, perusahaan dapat memberikan layanan yang cepat dan sesuai dengan kebutuhan masing-masing pelanggan. Customer experience adalah faktor penentu berhasil atau tidaknya suatu brand, maka bantuan dari AI membantu perusahaan memastikan pelanggan merasa waktu mereka dihargai dan tetap setia.

Namun, perlu untuk diingat bahwa kehadiran AI dalam meningkatkan kualitas CX tidak akan mengganti peran agent manusia secara keseluruhan. AI mampu menyederhanakan proses pemberian customer experience yang tepat serta membuat agent manusia lebih fokus menciptakan layanan pelanggan yang lebih kontekstual dan personal.

2. Memanfaatkan “Data”

Rasanya, sudah tidak asing lagi bahwa saat ini data memainkan peran yang sangat penting dalam dunia bisnis. Dan ternyata, kehadiran data diprediksi juga akan dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas customer experience.

Perusahaan akan mendapatkan customer insights yang lebih baik jika mampu mengumpulkan data transaksi pelanggan, menganalisa perilaku dan preferensi pelanggan, serta mengelompokan data pelanggan berdasarkan perilaku unik mereka atau persona.

Seperti apa contoh praktik penggunaan data pelanggan untuk meningkatkan customer experience? Dengan menggunakan data, perusahaan dapat memberikan feedback secara real-time, memprediksi kebutuhan pelanggan, dan mengidentifikasi pelanggan mana yang tidak puas dengan layanan yang diberikan. Hasilnya, agent dapat menangani masalah yang dihadapi pelanggan sebelum pelanggan menghubungi perusahaan, sehingga mampu mencegah timbulnya masalah yang berkelanjutan.

Tren ini akan berlanjut hingga tahun-tahun setelah 2021, karena suatu perusahaan akan terus mengumpulkan data untuk membangun pengalaman omni-touch secara real-time yang memungkinkan pelanggan merasa didengar dan dipahami.

3. Penerapan strategi omnichannel

Hadirnya berbagai channel media sosial menjadikan customer experience semakin kompleks. Khususnya di tahun 2020, pandemi memaksa brand beroperasi sepenuhnya secara online. Banyak yang masih beradaptasi dengan strategi baru ini, selagi terus mencari cara yang paling tepat untuk memenuhi ekspektasi pelanggan di ranah digital.

Pelanggan membutuhkan pengalaman  yang konsisten dan personal ketika mereka berinteraksi dengan suatu brand, apa pun channelnya. Misalnya, jika mereka memulai interaksi dengan suatu brand di Instagram dan ingin melanjutkannya di Email, perusahaan harus menyediakan pengalaman yang terintegrasi.

Menjelang tahun 2021, perusahaan harus mulai fokus menyediakan omnichannel customer experience untuk meningkatkan ekuitas merek dan penjualan. Menerapkan strategi omnichannel untuk customer experience yang lebih baik adalah pilihan tepat bagi perusahaan.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai pentingnya strategi omnichannel untuk customer experience yang lebih baik, Anda dapat membaca artikel berikuthttps://phintraco.com/strategi-omnichannel-untuk-bisnis-di-era-digital/

Anda sudah mengetahui strategi dan teknologi pendukung tren customer experience di tahun 2021. Pastikan Anda mengetahui preferensi layanan setiap pelanggan, dan menghadirkan cara komunikasi yang dipersonalisasi agar dapat selalu memberikan customer experience yang baik dan menjadi pilihan utama pelanggan!

Untuk dapat mengikuti tren dan mendapatkan hasil yang maksimal, Anda memerlukan partner yang mampu memberikan solusi teknologi sesuai dengan yang bisnis Anda butuhkan. Ingatlah, bahwa tahun baru adalah kesempatan baru! Segera siapkan strategi dan teknologi pendukung customer experience yang lebih baik bersama kami dengan menghubungi marketing@phintraco.com

 

Referensi:

https://blogs.oracle.com/profit/improving-the-customer-experience-through-big-data-analytics

https://www.customercontactweekdigital.com/customer-experience/articles/4-trends-that-will-boost-your-customer-experience-after-the-pandemic

https://www.forbes.com/sites/cognitiveworld/2020/05/07/how-are-companies-using-ai-to-enhance-the-customer-experience/

https://thenextscoop.com/artificial-intelligence-take-on-customer-experience/

Continue Reading  
Kapan Sebaiknya Perusahaan Mulai Menggunakan CRM? 01 October 2020 Blog

Kapan Sebaiknya Perusahaan Mulai Menggunakan CRM?

Menggunakan solusi CRM untuk menunjang performa bisnis bukan lagi suatu hal yang baru bagi perusahaan. Meski begitu, faktanya banyak perusahaan yang membutuhkan waktu lama sampai akhirnya benar-benar memutuskan untuk implementasi CRM.

Mengapa demikian? Apakah proses menggunakan solusi CRM adalah hal yang cukup sulit untuk dilaksanakan? Jawabannya tentu saja iya. Mengimplementasi solusi CRM adalah suatu keputusan yang harus dipikirkan dengan baik, karena peran sistem tersebut akan menjadi salah satu kunci kesuksesan suatu perusahaan.

Jika perusahaan tidak bergerak cepat untuk menyiapkan strategi dalam mengimplementasi CRM, mereka akan kehilangan berbagai kesempatan baru untuk mengembangkan bisnis, dan hanya akan mampu menyediakan layanan sesuai standar. Untuk dapat mengetahui langkah tepat untuk mencapai keberhasilan implementasi CRM, Anda dapat menemukan informasinya di artikel berikut: https://phintraco.com/keberhasilan-implementasi-crm/

Pada artikel kali ini, kita akan fokus membahas bagaimana caranya suatu perusahaan mengetahui saat yang tepat untuk menggunakan CRM.

Kapan Sebaiknya Perusahaan Mulai Menggunakan CRM?

Perusahaan harus menganalisa situasi yang terjadi pada operasional saat ini. Jika situasi-situasi berikut menunjukkan korelasi terhadap situasi perusahaan Anda, maka jangan ragu untuk mulai mencari tahu informasi mengenai CRM dan cara implementasinya. Berikut penjabarannya:

·         Ketika sulit untuk memanfaatkan data pelanggan yang dimiliki

Membangun hubungan pelanggan yang baik bukan hanya tentang mengingat nama mereka, namun tentang cara mengetahui segala riwayat interaksi dan pembelian, menindaklanjuti peluang penjualan baru, dan menyediakan layanan pelanggan yang terintegrasi (omni-channel).

Jika tidak menggunakan CRM, karyawan akan menggunakan cara manual untuk melakukan input data tersebut, yang mana membuat data tersebut sulit untuk diakses oleh karyawan lainnya. Ketidakmampuan perusahaan dalam memanfaatkan data pelanggan merupakan tanda utama bahwa sudah saatnya implementasi CRM perlu dilakukan.

Solusi CRM menyediakan tempat yang terpusat untuk menyimpan seluruh data pelanggan seperti riwayat pembelian terakhir, produk atau layanan seperti apa yang sedang mereka butuhkan, interaksi terakhir, daftar keluhan pelanggan dan lain-lain. Selain memusatkan data dalam satu tempat, CRM juga dapat membantu perusahaan memperkuat hubungan pelanggan dengan cara mengetahui tren market serta melacak leads yang tersedia.

·         Ketika sulit untuk mengetahui dan mengukur kinerja tim sales

Kinerja tim sales adalah salah satu kunci kesuksesan suatu perusahaan. Jika suatu perusahaan tidak bisa mengetahui seberapa baik kinerja tim sales, sudah saatnya perusahaan harus memanfaatkan CRM.

Solusi CRM memudahkan tim sales dalam mengumpulkan data pelanggan, seperti informasi panggilan dan memberikan mereka informasi detail atas aktivitas mereka sehari-hari dengan pelanggan yang dapat dijadikan actionable insight untuk strategi penjualan di masa depan.

Selain memberikan insight baru untuk kinerja tim sales, CRM juga dapat mengotomatisasi tugas administratif tim sales yang membutuhkan waktu lama, jadi mereka bisa lebih fokus untuk mengerjakan tugas utama mereka yaitu memaksimalkan penjualan.

·         Ketika perusahaan hanya menyediakan layanan reaktif

Dengan mengetahui seluruh informasi pelanggan dari berbagai channel, CRM memungkinkan tim customer service untuk mengatasi masalah sebelum pelanggan menghubungi perusahaan. Inilah yang disebut kemampuan untuk menyediakan layanan proaktif, bukan hanya reaktif. 

Jika kita mampu menyediakan layanan secara proaktif, tentu saja kepuasan pelanggan akan meningkat. Singkatnya, layanan dengan pendekatan reaktif berfokus pada perbaikan, sedangkan pendekatan proaktif berfokus pada persiapan. Menurut Anda, layanan mana yang akan lebih disukai pelanggan?

CRM akan membantu tim customer service memberikan layanan secara proaktif, layanan yang mampu menghasilkan pengalaman pelanggan yang lebih baik.

·         Ketika perusahaan sulit untuk berkembang

Terakhir, inilah yang seringkali terjadi dalam suatu perusahaan. Merasa sulit untuk berkembang, namun tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki situasi. Jika perusahaan tidak merasa proses bisnis saat ini mampu menunjang pertumbuhan bisnis, maka inilah saat yang tepat untuk mempertimbangkan menggunakan CRM.

Pelanggan adalah sumber keberhasilan suatu perusahaan. Jika pelanggan diberikan layanan terbaik dan produk yang relevan, ada kesempatan besar bagi perusahaan untuk memaksimalkan customer retention dan customer loyalty yang akan menghasilkan peningkatan profit.

Jadi, kapan sebaiknya perusahaan menggunakan CRM? Jika perusahaan sedang mengalami situasi-situasi yang telah dijabarkan di atas, maka waktu yang tepat adalah hari ini.

Temukan solusi CRM yang tepat untuk perusahaan Anda bersama PhinCon. Perusahaan IT Consultant yang berdiri sejak tahun 2008 dan sebagai member of Phintraco Group, PhinCon telah bekerja sama dengan perusahaan teknologi terbaik kelas dunia untuk menyediakan solusi CRM yang tepat untuk setiap kebutuhan bisnis perusahaan. Hubungi kami di marketing@phintraco.com untuk informasi lebih lanjut.

Referensi:

https://www.business2community.com/sales-management/20-signs-need-crm-system-01205986

https://community.dynamics.com/crm/b/crmtipstricksnewstomaster/posts/6-signs-you-really-need-a-crm-and-what-to-do-about-it

Continue Reading